REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan mengingatkan kepada calon jamaah haji yang hendak berangkat ke Tanah Suci agar tidak "kampanye" ketika berada di depan Ka'bah.
"Karena situasi ini kan sudah menjadi viral, juga kalau di Masjidil Haram, di depan Ka'bah suka nulis-nulis mendoakan calon baik itu legislatif atau apa pun. Ini mengganggu fokus jamaah haji," ujarnya seusai melepas calon jamaah haji di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Belakangan ini jamaah umroh asal Indonesia menjadi sorotan karena sering mengabadikan momentum dirinya di depan Ka'bah sambil memegang kertas ataupun gawai dengan berbagai macam tulisan.
Ia berpesan agar jamaah haji asal Kabupaten Bogor mampu beradaptasi dengan tradisi ataupun peraturan hukum yang ada di Arab Saudi. "Kita masuk ke negara lain dengan aturan dan hukum yang beda, cuaca beda, harus menyesuaikan dan adaptif dengan situasi di sana dan kebiasaan di sini jangan dibawa ke sana, seperti tadi jangan bawa jimat," kata Iwan.
Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Kantor Kementerian Agama setempat memberangkatkan 3.530 calon haji pada 2023. "Kabupaten Bogor mendapatkan kuota sebanyak 3.530 calon haji dengan perincian 3.203 calon haji reguler dan 327 calon haji prioritas lansia yang terdiri sekitar delapan sampai dengan sembilan kloter," ujar Iwan.
Kuota calon jamaah haji Kabupaten Bogor merupakan yang terbanyak di Indonesia, mengingat wilayah tersebut jumlah penduduknya terbesar dibandingkan kota/kabupaten lainnya, yakni mencapai 5,4 juta penduduk.
Pemberangkatan 3.530 calon haji asal Kabupaten Bogor dibagi menjadi 11 kloter. Kloter pertama diberangkatkan hari ini berjumlah 472 calon haji dan delapan orang pendamping.