Para ahli memperkirakan fenomena cuaca El Nino yang akan terjadi secara global pada paruh kedua tahun ini, akan berdampak buruk terhadap kopi Robusta. Sementara kopi Arabica dinilai cukup aman dari dampak El Nino.
Fenomena El Nino yang akan menganggu curah hujan dan membuat suhu menjadi naik, diperkirakan akan menganggu produksi kopi Robusta di tingkat perkebunan. Hal ini akan membuat suplai kopi Robusta menjadi sedikit dan berefek pada kenaikan harga.
Robusta merupakan jenis kopi yang punya kandungan kafein lebih banyak dibandingkan Arabika. Robusta umumnya digunakan untuk bahan kopi instan.
Jika fenomena El Nino semakin parah, maka dua negara penghasil terbesar kopi Robusta di dunia yakni Brasil dan Vietnam diperkirakan bakal mengalami kerugian.
Dalam beberapa pekan terakhir, harga biji kopi robusta melonjak dan mengalami kenaikan harga tertinggi dalam kurun waktu 15 tahun terakhir. Hal itu dipicu karena semakin sedikitnya stok dipasaran serta kekhawatiran akan hasil panen di waktu mendatang karena dampak El Nino.
Analis kopi dari Broker StoneX, Fernando Maximiliano mengatakan ada penurunan hampir 40 persen dalam produksi kopi robusta di Brasil. Fenomena El Nino yang berkembang sebelumnya menyebabkan kekeringan di negara bagian Espirito Santo Brasil antara 2015 dan 2016.
Maximiliano mengingatkan para petani untuk menyiapkan dan berinvestasi untuk membangun waduk dan sistem irigasi yang baik. Meski begitu, potensi mengalami kegagalan panen juga tetap ada karena fenomena El Nino bisa menyebabkan kekeringan yang parah.
Sementara Pusat Prakiraan Hidro-Meteorologi Nasional Vietnam memperkirakan 70 persen hingga 80 persen kemungkinan El Nino berkembang pada pertengahan 2023, dan berlanjut hingga 2024. Institusi memprediksi pada rentang waktu tersebut suhu di Vietnam akan mencatatkan rekor terpanas.
Sumber: Reuters