Jumat 26 May 2023 15:38 WIB

Pengamat Nilai Prabowo Butuh Airlangga dan Golkar untuk Menang Pilpres

Koalisi Gerindra, PKB, plus Golkar berpeluang memenangkan Pilpres 2024.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Ali Rif’an menilai, koalisi pengusung calon presiden (capres) Prabowo Subianto membutuhkan Airlangga Hartarto dan Partai Golkar jika ingin memenangkan Pilpres 2024. Ali menyebut, Airlangga dan Golkar akan mampu memperkuat mesin pemenangan bagi Prabowo.

Apalagi, jika Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepakat berkoalisi dengan Golkar. “Dari sisi mesin partai tentu ketika Airlangga dan Golkar masuk ke koalisi Prabowo yang disana sudah ada PKB tentu akan semakin kuat," ujar Direktur Arus Survei Indonesia tersebut kepada wartawan di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Ali menjelaskan, selain menambah kuat dari sisi mesin politik, kehadiran Airlangga dan Golkar dalam koalisi Prabowo akan menambah lengkap dari sisi ideologi. Dia menyebutkan, Golkar memiliki visi kekaryaan dan pengalaman dalam pemerintahan. 

Sehingga, kehadiran Golkar akan melengkapi sisi nasionalis yang dimiliki Gerindra dan basis religius yang diwakili PKB. "Karena dari sisi komposisi lengkap ada sisi nasionalis, kemudian Golkar dengan ideologi kekaryaan dan PKB basis masa NU tentu jadi konfigurasi yang lengkap," kata Ali.

Terkait calon pendamping Prabowo, Ali menilai, peluang Airlangga terbuka lebar untuk dipasangkan. Dia menyebut, pasangan Prabowo-Airlangga berpeluang memenangi Pilpres 2024.

"Bagaimana posisi Airlangga sebagai cawapres bisa saja potensial ketika melakukan kerja-kerja politik dengan tepat, meski hingga hari ini belum terlalu terlihat. Tentu seperti yang tadi saya katakan pemilu masih lama bagaimana upaya membangun personifikasi dan personal branding untuk menaikkan posisi Airlangga,” ujarnya.

Sebelumnya, kelompok relawan Projo menyampaikan, simulasi pasangan Prabowo dan Ganjar Pranowo agar bersatu sangat sulit terealisasi. Projo kemudian membuat 10 simulasi capres-cawapres untuk diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang salah satunya adalah Prabowo-Airlangga.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement