Senin 29 May 2023 02:41 WIB

Jamaah Haji Yuk Pahami Hikmah di Balik Miqat dan Ihram

Jamaah haji akan banyak melaksanakan ibadah di Tanah Suci.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Erdy Nasrul
Sebanyak lima kloter atau 1.899 jamaah haji Indonesia akan diberangkatkan ke Miqat Bir Ali pada 1 Juni 2023. Di Bir Ali jemaah akan mengambil miqat atau niat umrah wajib sebelum melanjutkan perjalanan menuju Makkah.
Foto: Republika/Agung Sasongko
Sebanyak lima kloter atau 1.899 jamaah haji Indonesia akan diberangkatkan ke Miqat Bir Ali pada 1 Juni 2023. Di Bir Ali jemaah akan mengambil miqat atau niat umrah wajib sebelum melanjutkan perjalanan menuju Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Jamaah Haji Indonesia yang berada di Madinah akan berangsur diberangkatkan menuju Makkah. Sebelum tiba di Makkah, jamaah haji Indonesia bakal mampir di Bir Ali untuk mengambil miqat.

Perlu diketahui secara harfiah, miqat berarti lokasi tempat seorang jamaah haji berihram, sebelum ia memasuki Tanah Suci. Miqat adalah pembatas antara Tanah Suci dan tanah biasa yang mengelilinginya. Seorang jamaah haji atau umrah tidak boleh memasuki Tanah Suci tanpa berihram terlebih dahulu. Jika itu dilakukan, jamaah harus membayar dam.

Baca Juga

Miqat terbagi menjadi dua bagian: miqat zamani dan miqat makani. Miqat zamani adalah yang berhubungan dengan waktu, yaitu kapan haji dilakukan. Sedangkan, miqat makani berhubungan dengan tempat. 

Bir Ali merupakan miqat Makani bagi penduduk Madina, dalam hal ini jamaah haji Indonesia, yang hendak memasuki Makkah. 

Pada saat miqat itu, jamaah haji mengenakan ihram setelah mandi atau berwudhu. Dengan pertimbangan kemudahan untuk jamaah lansia, yang bersangkutan bisa terlebih dahulu untuk mandi dan berihram saat di hotel.

"Usai berihram lafazkan niat untuk umrah, karena jamaah haji Indonesia tergolong tamattu," kata Petugas Layanan Ibadah, Ustaz Asep Dadan Wildan.

Pada pelaksanaan miqat ini, Ustaz Asep mengatakan ada hikmah yang bisa diambil. Salah satunya pentingnya persiapan pada pelaksanaan haji dan umroh. "Dalam melaksanakan haji harus penuh persiapan, ada kondisi hati dan niat untuk Allah tidak bisa sporadis," kata dia.

Hikmah lainnya, kata dia, ketika berihram semua manusia sama dihadapan Allah. Selama ini, pakaian kerap menjadi pembeda di dunia. Ketika berihram pembeda itu ditiadakan. "Ihram itu merupakan menyiapkan kematian, apa yang kita bawa di tanah air kita lepas dan itu yang kita bawa ketika berharapan dengan Allah SWT" ungkapnya. 

Gelombang pertama jamaah haji Indonesia yang diberangkatkan dari Madinah menuju Makkah dijadwalkan pada 1 Juni mendatang. Keberangkatan dibagi dua waktu keberangkatan yakni pada pukul 14.00 Waktu Arab Saudi (WAS) ada tiga kloter dan pukul 16.00 WAS ada dua kloter. Ada Lima kloter yang diberangkatkan dengan jumlah 1.899 jamaah dari Jakarta-Pondok Gede (JKG-1), Aceh (BTJ-1) Makassar (UPG-1), Solo (SOC-1), dan BTA (Batam-1).

Data Siskohat dan Yanpul, Hingga pukul 15.00 WAS, jamaah yang sudah berada di Madinah sebanyak 27.659 jamaah dari 72 kloter. Jumlah kloter yang masuk lewat Madinah atau tergabung dalam gelombang pertama sekitar 264 kloter yang mengangkut 101.893 jemaah dan petugas kloter. Tiap kloter jemaah didampingi 5 petugas. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement