Senin 29 May 2023 13:59 WIB

Bio Farma Ramaikan World Health Assembly ke-76 di Swiss

Bio Farma berkontribusi secara rutin pada kegiatan tahunan WHA.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Logo PT Bio Farma. PT Bio Farma menjadi bagian dalam World Health Assembly (WHA) ke-76 (WHA76) dengan tema 'WHO at 75: Saving lives, driving health for all' yang berlangsung 21-30 Mei 2023
Foto: biofarma.co.id
Logo PT Bio Farma. PT Bio Farma menjadi bagian dalam World Health Assembly (WHA) ke-76 (WHA76) dengan tema 'WHO at 75: Saving lives, driving health for all' yang berlangsung 21-30 Mei 2023

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bio Farma menjadi bagian dalam World Health Assembly (WHA) ke-76 (WHA76) dengan tema 'WHO at 75: Saving lives, driving health for all' yang berlangsung 21-30 Mei 2023 di Jenewa, Swiss yang diselenggarakan oleh World Health Organization (WHO). Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan Bio Farma sebagai bagian dari delegasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkontribusi secara rutin pada kegiatan tahunan WHA. 

"Bio Farma setiap tahunnya rutin mengikuti kegiatan WHA untuk turut memberikan kontribusi bersama delegasi dari seluruh negara anggota WHO untuk merancang agenda kesehatan dalam memperkuat keamanan kesehatan masyarakat global," ujar Honesti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (29/5/2023).

Baca Juga

Project Integration Manager Pengembangan Translasi Produk Life Science, Bio Farma, Neni Nurainy, menyampaikan berbagai perkembangan vaksin di Bio Farma, termasuk mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pengembangan teknologi mRNA dalam bentuk wawancara rekaman video yang dilakukan pada pertemuan WHO/Medicine Patent Pool (MPP) Technology Transfer Program pada 17-21 April di Cape Town, Afrika Selatan. 

Pada pertemuan WHO/MPP Technology Transfer Program, ucap Neni, setiap perwakilan negara penerima teknologi mRNA (Spoke) dari WHO/MPP menyampaikan  capaian terkait program pengembangan mRNA di masing-masing negara. Terdapat 15 negara penerima teknologi mRNA dari WHO/MPP.

”Bio Farma saat ini bekerja sama dengan Universitas Manchester, Inggris dalam penguasaan basis know how terkait mRNA," ujar Neni. 

Di samping itu, Neni menyampaikan, delegasi Indonesia dari Bio Farma telah mendapat pelatihan dari mRNA Technology Transfer Hub yaitu Afrigen, Afrika Selatan, pada April 2022. Neni mengatakan Bio Farma dan beberapa negara Spoke telah menerima Introductory Package dari WHO/MPP untuk establishment teknologi mRNA pada skala riset dan pengembangan.

Selain itu, Neni menyampaikan, mRNA program yang saat ini berjalan di Bio Farma menggunakan Covid-19 sebagai model penyakit. Terdapat berbagai target penyakit untuk pengembangan vaksin yang direncanakan diantaranya Tuberculosis (TB), dengue, Malaria yang merupakan penyakit yang masih menjadi kendala kesehatan di Indonesia. Pada kesempatan pertemuan di Cape Town, lanjut Neni, Bio Farma menyampaikan kerjasama antara Akademisi, Business & Government, termasuk dukungan pemerintah dalam bentuk dana Penanaman Modal Negara (PMN) untuk fasilitas Pilot scale mRNA.

Neni menyampaikan sesi World Health Assembly tahun ini akan menentukan masa depan WHO dalam waktu dekat dan jangka panjang. Terlebih, dunia menghadapi keadaan darurat kesehatan dan kemanusiaan yang sedang berlangsung. 

"Maka dari itu, adanya rapat kesehatan World Health Assembly ke-76 akan lebih berfokus pada mendorong kesehatan untuk semua," kata Neni.

Dari jalannya sidang di 22 Mei 2023, Neni menyampaikan, negara-negara anggota menyetujui anggaran program WHO untuk 2024-2025 berkomitmen untuk meningkatkan 20 persen dari kontribusi yang dinilai (biaya keanggotaan). Delegasi juga akan membahas tentang peran penting yang dimiliki WHO dalam Arsitektur Darurat Kesehatan Global.  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement