REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT melarang umat manusia untuk melakukan hubungan seksual menyimpang dan menjadi lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT). Barang siapa yang melanggarnya maka akan diazab.
Lantas bagaimana melihat fenomena yang terjadi dengan banyaknya pelaku LGBT yang terang-terangan muncul di publik namun 'terbebas' dari adzab. Mengapa Allah SWT tak turunkan adzab kepada mereka saat ini?
Saking terang-terangan dan kurang ajarnya kaum LGBT kepada Allah SWT, pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA Narukan, Rembang, Jawa Tengah, KH Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha menceritakan bahwa ketika mereka diancam kiai-kiai bahwa pada masa lalu kaum gay itu disiksa seperti kaumnya Nabi Luth, kaum LGBT masa kini santai saja. Mereka berdalih bahwa nyatanya sampai sekarang puluhan tahun mereka tidak disiksa.
"Itu berarti (mereka/kaum LGBT) tertipu oleh sifat hilm-nya Allah SWT. Saya terangkan, barang maksiat tetap maksiat, termasuk gay dan lesbian," kata dia dikutip dari ceramahnya di Youtube, Senin (29/5/2023).