REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Rasulullah SAW mengajarkan umat Islam untuk senantiasa bergaul dengan orang-orang yang saleh. Mengapa demikian?
Hal ini dijelaskan Ustadz Datya Dhikara, saat menjelaskan pembahasan Bab ke-45 Kitab Riyaadhus Shaalihin, yaitu tentang berziarah dan berkumpul dengan ahli kebaikan atau orang-orang saleh.
Dikutip dari dokumentasi Harian Republika, Senin (29/5/2023), Ustadz Datya menyampaikan soal pentingnya pergaulan bagi manusia.
Dia pun merujuk kepada hadis nomor 362 dalam Kitab Riyaadhus Shaalihin. Dari Abu Musa Al-Asyari, Nabi Muhammad SAW bersabda:
إنما مَثَلُ الجَلِيسِ الصالحِ وجَلِيسِ السُّوءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ، ونَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ: إما أنْ يُحْذِيَكَ، وإما أنْ تَبْتَاعَ منه، وإما أن تجد منه رِيحًا طيبةً، ونَافِخُ الكِيرِ: إما أن يحرق ثيابك، وإما أن تجد منه رِيحًا مُنْتِنَةً
“Bahwasanya perumpaan kawan yang baik dan kawan yang buruk adalah sebagai pembawa minyak misk (kesturi), yang baunya harum, dan peniup perapian, pandai besi. Pembawa minyak misk ada kalanya memberikan minyaknya kepadamu, setidak-tidaknya engkau dapat memperoleh atau mencium bau harum daripadanya. Adapun pandai besi, ada kalanya akan membakarkan pakaianmu atau engkau akan memperoleh bau busuk dari padanya."
Atas hadits ini, Ustadz Datya menyebutkan, pertama, diperbolehkan umat Islam untuk membuat perumpaan dalam menyampaikan sebuah kebaikan atau nasihat.
Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan
Kedua, kaum Muslimin diharapkan bisa menghindari bersahabat atau bergaul dengan kawan-kawan yang buruk.
''Karena bisa memengaruhi kita, baik terkait dengan agama atau terkait dengan dunia. Jadi, pintar-pintarlah dalam memilih teman dan pergaulan, terutama untuk anak-anak muda, sehingga tidak memberi dampak buruk kepada kita. Pilihlah kawan-kawan yang saleh,'' ujar Ustadz Datya.
Terkait dalam hal memilih teman, dalam hadis nomor 365 kitab Riyaadhus Shaalihin, dari Abu Said Al Khudri, Nabi Muhammad SAW bersabda,
لاَ تُصَاحِب إِلاَّ مُؤْمِنًا، وَلاَ يَأْكُل طَعَامَكَ إِلاَّ تَقِي ''Janganlah engkau bersahabat, melainkan dengan orang yang beriman dan janganlah makan-makananmu itu kecuali orang yang bertakwa."
Hadits ini juga diriwayat oleh Imam Abu Dawud dan Tirmidzi dengan isnad, yang bisa dijadikan pegangan.