Selasa 30 May 2023 21:10 WIB

Pedagang Hewan Kurban Mulai Buka Lapak Jualan di Indramayu

Harga hewan ternak untuk kurban bervariasi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Pemeriksaan hewan ternak untuk kebutuhan kurban
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
(ILUSTRASI) Pemeriksaan hewan ternak untuk kebutuhan kurban

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Sejumlah pedagang hewan ternak untuk kurban mulai bermunculan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Meskipun Hari Raya Idul Adha masih sekitar satu bulan lagi, sejumlah pedagang memilih membuka lapak lebih awal untuk menarik pembeli.

Seperti di kawasan Jalan Cimanuk Timur, Dayung, Kecamatan Indramayu. Sejumlah pedagang menyediakan sapi dan kambing, dengan bobot beragam dan harga bervariasi.

Baca Juga

Salah satu pedagang hewan kurban, Munif (43 tahun), mengaku mulai membuka lapak sejak sepekan lalu. “Saya jual sapi dan kambing,” kata Munif, Selasa (30/5/2023).

Munif menyediakan sekitar 40 sapi. Harganya bervariasi, tergantung bobot sapinya. Harga jualnya disebut mulai dari Rp 25 juta sampai Rp 36 juta per ekor.

Adapun harga kambing disebut berkisar Rp 4 juta sampai Rp 5,5 juta per ekor, tergantung bobotnya. Munif menyediakan 30 kambing di lapaknya.

Namun, Munif masih menyimpan sejumlah kambing lain di kandang. “Kalau habis (di lapak), ya, tinggal ambil lagi di kandang, peliharaan sendiri,” kata dia.

Selama membuka lapak hewan untuk kurban ini, Munif mengaku sudah terjual lima sapi. Pembelinya disebut pelanggan lama maupun pembeli baru. Sapi yang sudah terjual itu masih dititipkan di lapak Munif dan baru akan diserahkan kepada pembelinya saat mendekati Idul Adha. 

“Untuk kambing belum terjual. Biasanya baru banyak (terjual) saat mendekati hari H Idul Adha,” ujar Munif.

Munif berharap penjualan sapi dan kambing pada Idul Adha tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Pada tahun lalu, penjualan hewan ternak untuk kurban ini terdampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Munif mengaku berupaya menjaga kondisi hewan ternak yang dijualnya agar terhindar dari penyakit. Selain menjaga kebersihan, ia mengaku berkoordinasi dengan dokter hewan untuk memastikan kesehatan hewan ternak yang dijualnya. “Ya, kontrol dokter,” kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement