Rabu 31 May 2023 10:43 WIB

Dapat Restu, Integrasi IndiHome ke Telkomsel Ditargetkan Rampung 1 Juli 2023

Sinergi Indihome dan Telkomsel diharapkan memudahkan masyarakat mengakses layanan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah bersama jajaran direksi  berfoto bersama usai penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2022 di Jakarta, Selasa (30/5).
Foto: Dok Republika
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah bersama jajaran direksi berfoto bersama usai penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2022 di Jakarta, Selasa (30/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memperoleh persetujuan pemegang saham independen atas aksi korporasi pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel. Proses integrasi IndiHome ke Telkomsel ditargetkan selesai awal kuartal III 2023.

SebelumnyaTelkom sudah menandatangani Conditional Spin-off Agreement. "Secara legal, Indihome akan resmi beralih ke Telkomsel mulai 1 Juli tahun ini," ujar Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah saat RUPST Telkom Tahunan Tahun Buku 2022, Selasa (30/5/2023). 

Baca Juga

Aksi korporasi yang tergolong sebagai transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No.42/2020 ini memerlukan persetujuan pemegang saham independen. Pada saat RUPST, kuorum telah tercapai dan disetujui mayoritas pemegang saham independen. 

Pemisahan IndiHome dalam rangka implementasi Fixed Mobile Convergence (FMC) merupakan bagian dari strategi utama perusahaan. Strategi ini dinilai strategis bagi Telkom dalam mendukung terciptanya inklusi digital melalui peningkatan keandalan konektivitas yang lebih luas dan merata bagi masyarakat. 

Sinergi antara IndiHome dan Telkomsel yang merupakan pemimpin pasar bisnis broadband diharapkan akan memudahkan masyarakat dalam mengakses beragam layanan digital. Telkomsel akan memiliki mesin pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan ke depannya.

Dari sisi bisnis, integrasi layanan broadband ini diharapkan dapat menjadikan belanja modal (capital expenditure) perusahaan lebih efisien. Dengan demikian Perseroan mampu menciptakan nilai yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan. 

Sejalan dengan arahan Menteri BUMN, ke depannya Telkomsel akan fokus menjalankan segmen bisnis Business to Customer (B2C), sementara Telkom fokus pada segmen Business to Business (B2B). Potensi pasar yang besar dan masih banyak perusahaan maupun instansi yang memerlukan dukungan digitalisasi menjadi peluang bagi Telkom untuk menjadi pemain besar di segmen bisnis B2B.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement