REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketika Allah SWT telah menghendaki pada seorang hamba menjadi manusia yang baik akhir hidupnya (husnul khatimah), maka orang tersebut akan dibukakan pintu, diberikan petunjuk, diberikan kemudahan, untuk mengerjakan amal-amal saleh sebelum ajal menjemputnya.
Misalnya saja, seorang ahli maksiat yang diberi hidayah Allah SWT sehingga bertobat. Lalu Allah SWT berikan berbagai kemudahan untuk mengakses berbagai tempat dan kegiatan yang membuatnya menjadi mengerjakan amal saleh.
Seperti teman-teman sekitarnya adalah orang-orang saleh yang senantiasa mengajaknya untuk melakukan ibadah, atau bisa jadi dia pindah tempat tinggal sehingga lebih dekat dengan masjid dan majelis ilmu, lalu dia dipermudah Allah SWT sehingga sering berjumpa dan dekat dengan ulama, dan lain sebagainya. Sebagaimana Imam Qurthubi dalam kitab at Tadzkirah menukil sebuah hadits:
خرج الترمذي في أبواب القدر عن أنس قال : قال رسول الله ﷺ : إن الله عزوجل إذا أراد بعبد خيرا استعمله، فقيل: كيف يستعمله يا رسول الله؟ قال: يوفقه لعمل صالح قبل الموت.( قال أبو عيسى : هذا حديث صحيح).
Imam Tirmidzi meriwayatkan dalam bab tentang takdir, dari sahabat Anas, beliau berkata. Rasulullah SAW bersabda, “'Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla apabila menginginkan kebaikan terhadap seorang hamba, maka dia pasti mempekerjakannya?.” Kemudian Rasulullah SAW ditanya sahabat, “Bagaimana cara Allah mempekerjakannya wahai Rasulullah?' Rasulullah menjawab, 'Allah akan memberikan petunjuk kepada hamba tersebut untuk melakukan amal saleh sebelum dia meninggal." (Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini sahih). Dalam riwayat lain juga disebutkan menggunakan redaksi berbeda:
إذا أراد الله بعبد خيرا عسله، قالوا: يا رسول الله وما عسله؟ فقال: يفتح الله له عملا صالحا بين يدي موته حتى يرضى عنه من حوله.
“Apabila Allah menghendaki kebaikan seseorang, maka Allah memberinya madu.” Para sahabat bertanya, 'Ya Rasulullah apa itu madu dari Allah? Rasulullah menjawab, “Allah membukakan pintu bagi orang tersebut untuk melakukan amal saleh sebelum kematiannya datang sampai semua orang disekitarnya ridho terhadapnya."
Baca jug: Mualaf Lourdes Loyola, Sersan Amerika yang Seluruh Keluarga Intinya Ikut Masuk Islam
Maka orang yang memperoleh husnul khatimah akan merasa tenteram dengan rahmat Allah SWT ketika bertemu malaikat maut saat akan dicabut nyawanya. Allah SWT berfirman:
فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ “Maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan.” (QS Al Waqiah ayat 89).
Qatadah menafsirkan kata rauh dengan rahmat. Dan kata raihan dengan perjumpaan dengan malaikat ketika akan meninggal dunia.