Advertisement

In Picture: Polda DIY Ungkap Awal Mula Penyebab Kerusuhan Tamansiswa

Senin 05 Jun 2023 13:04 WIB

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi

Aparat Kepolisian masih berjaga di pertigaan Jalan Taman Siswa, Yogyakarta, Ahad (5/6/2023) malam. Diketahui bahwa pada Ahad (5/6/2023) terjadi tawuran antara massa dengan warga. lokasi kejadian tawuran di dua titik yakni Jalan Kenari dan Jalan Tamansiswa. Hingga tengah malam aparat masih bersiaga di lokasi Jalan Tamansiswa.

Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Polisi masih melakukan pendalaman terkait peristiwa yang terjadi pada tadi malam.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Polda DIY menggelar konferensi pers terkait kericuhan yang terjadi antara kelompok Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dengan kelompok Brajamusti di Jalan Taman Siswa, Mergangsan, Kota Yogyakarta, pada Ahad (4/6/2023) petang. Kabidhumas Polda DIY Kombespol Nugroho Arianto mengatakan kerusuhan dilatarbelakangi oleh penganiayaan terhadap simpatisan PSHT oleh simpatisan Brajamusti di Parangtritis, Bantul, beberapa waktu lalu.

"Benar bahwa peristiwa yang terjadi pada Ahad tanggal 4 Juni 2023, pukul 17.00 WIB di salah satu jalan di Yogyakarta, terjadi sesuatu gesekan. Hal ini dilatarbelakangi oleh perkara yang sebelumnya terjadi di Bantul yang berkaitan dengan penganiayaan terhadap salah satu simpatisan dari PH yang dilakukan oleh simpatisan dari BI yang terjadi pada Ahad tanggal 28 Mei 2023 di Parangtritis, Bantul," kata Nugroho dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda DIY, Senin (5/6/2023).

Untuk perkara penganiayaan tersebut, Nugroho menyebut hal itu sudah ditangani kepolisian dan sudah ditetapkan sebanyak tiga tersangka. Nugroho menyebut upaya mempertemukan dua kelompok tersebut sudah dilakukan. Sampai akhirnya didapati kabar bahwa kelompok simpatisan PSHT mendatangi markas simpatisan Brajamusti pada Ahad (4/6/2023) sore.

"Mendapat informasi tersebut, maka dari jajaran kepolisian Polresta Yogyakarta, dengan Polda DIY telah melakukan upaya-upaya pengamanan dengan maksud tidak terjadi suatu gesekan," ujarnya.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Polda DIY menggelar konferensi pers terkait kericuhan yang terjadi antara kelompok Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dengan kelompok Brajamusti di Jalan Taman Siswa, Mergangsan, Kota Yogyakarta, pada Ahad (4/6/2023) petang. Kabidhumas Polda DIY Kombespol Nugroho Arianto mengatakan kerusuhan dilatarbelakangi oleh penganiayaan terhadap simpatisan PSHT oleh simpatisan Brajamusti di Parangtritis, Bantul, beberapa waktu lalu.

"Benar bahwa peristiwa yang terjadi pada Ahad tanggal 4 Juni 2023, pukul 17.00 WIB di salah satu jalan di Yogyakarta, terjadi sesuatu gesekan. Hal ini dilatarbelakangi oleh perkara yang sebelumnya terjadi di Bantul yang berkaitan dengan penganiayaan terhadap salah satu simpatisan dari PH yang dilakukan oleh simpatisan dari BI yang terjadi pada Ahad tanggal 28 Mei 2023 di Parangtritis, Bantul," kata Nugroho dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda DIY, Senin (5/6/2023).

Untuk perkara penganiayaan tersebut, Nugroho menyebut hal itu sudah ditangani kepolisian dan sudah ditetapkan sebanyak tiga tersangka. Nugroho menyebut upaya mempertemukan dua kelompok tersebut sudah dilakukan. Sampai akhirnya didapati kabar bahwa kelompok simpatisan PSHT mendatangi markas simpatisan Brajamusti pada Ahad (4/6/2023) sore.

"Mendapat informasi tersebut, maka dari jajaran kepolisian Polresta Yogyakarta, dengan Polda DIY telah melakukan upaya-upaya pengamanan dengan maksud tidak terjadi suatu gesekan," ujarnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 

Ikuti Berita Republika Lainnya