Senin 05 Jun 2023 15:43 WIB

Koalisi Pejalan Kaki Desak Trotoar di Depan Kedubes AS Dibuka

Alfred Sitorus menilai, Kedubes AS menyerobot ruang publik dengan menutup trotoar.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Trotoar di depan Kedubes AS, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023), ditutup.
Foto: Republika.co.id/Eva Rianti
Trotoar di depan Kedubes AS, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023), ditutup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Trotoar di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, diblokade selama bertahun-tahun. Koalisi Pejalan Kaki mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk membuka akses trotoar bagi pejalan kaki di titik tersebut.

Koalisi membandingkan penutupan trotoar dengan pembongkaran ruko di Pluit, Jakarta Utara, yang memakan bahu jalan. Sejumlah ruko akhirnya dibongkar setelah Ketua RT 02, RW 03, Kelurahan Pluit, Riang Prasetya, menemukan pelanggaran pembangunan ruko yang melewati batas garis jalan.

Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, mengatakan, keluhan atas hak pejalan kaki yang tidak terpenuhi di trotoar depan Kedubes AS telah disampaikan sejak Joko Widodo (Jokowi) menjadi gubernur DKI Jakarta pada 2012. Artinya, sudah satu dekade lebih aspirasi itu disuarakan agar fasilitas umum digunakan sebagaimana mestinya oleh pejalan kaki.

Hingga kini, akses melintasi trotoar tersebut masih diblokade. Berdasarkan pantauan Republika.co.id pada Senin (5/6/2023) siang WIB, trotoar depan Kedubes AS masih ditutup dengan pembatas beton dan kawat berduri. Para pejalan kaki harus mengalah dengan turun ke bahu jalan, baik dari Jalan Ridwan Rais menuju Jalan Medan Merdeka Selatan maupun sebaliknya.