REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menggelar pertemuan dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (7/6/2023). Keduanya mendiskusikan rencana penandatanganan Perjanjian Perdagangan Perbatasan (Border Trade Agreement/BTA) Indonesia–Malaysia yang akan dilaksanakan pada Kamis (8/6/2023) hari ini.
Zulkifli Hasan (Zulhas) berharap penandatanganan BTA dapat memfasilitasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Selain membahas rencana penandatanganan BTA, Mendag Zulhas juga mendiskusikan mengenai investasi sektor rumah sakit di Indonesia.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengundang industri kesehatan Malaysia berinvestasi di sektor rumah sakit. Terutama di daerah-daerah luar Jawa.
“Sektor rumah sakit di luar Pulau Jawa belum semaju di Pulau Jawa. Ini akan menjadi peluang yang besar untuk berinvestasi di sektor rumah sakit di luar Pulau Jawa,” tutur Zulhas dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Tidak hanya itu, kedua menteri juga membahas kebijakan deforestasi Uni Eropa yang mendiskriminasi negara berkembang. Mantan menteri kehutanan Zulhas mengaku, Indonesia dan Malaysia sepakat untuk bekerja sama secara intens karena kedua negara memiliki kepentingan yang sama untuk melindungi rakyat dan petani kecil.
Pada pertemuan ini, Mendag Zulhas juga menyampaikan dukungannya kepada Malaysia yang menjadi tuan rumah Pertemuan Dewan Menteri Internasional Tripartite Rubber Council (ITRC). Di sisi lain, Zulhas juga meminta dukungan pada Malaysia dalam pencalonan CEO IRCo.
“Saya meminta dukungan Malaysia dalam pencalonan Indonesia sebagai CEO IRCo periode September 2023–Agustus 2025. Saya juga siap berkolaborasi dengan Malaysia dalam merumuskan program strategis ITRC/IRCo,” tegas Mendag Zulhas.