REPUBLIKA.CO.ID, oleh Alkhaledi Kurnialam, M Noor Alfian Choir
Nama Kaesang Pangarep tengah ramai diperbincangkan di media sosial terkait isu dirinya terjun ke dunia politik. Belakangan nama dan wajahnya muncul di beberapa baliho di Kota Depok.
Baliho tersebut dipasang oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di beberapa titik di Jalan Margonda, Depok. Juru Bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sigit Widodo turut mengunggah berita tersebut di Twitter centang birunya pada Senin (22/5/2023).
"Ada yang berbeda di Jalan Margonda Depok, hari ini. Mata pengguna lalu lintas dari Lenteng Agung yang melintasi Jalan Margonda akan tertuju pada billboard besar bergambar Kaesang Pangarep sambil memegang bunga mawar," kata Sigit di akun Twitter @sigitwid, seperti dikutip Republika di Jakarta pada Senin.
Baliho tersebut memuat lambang PSI di atasnya, kemudian terpampang tulisan "PSI menang, Wali kota Kaesang." Di bawahnya terdapat foto Kaesang Pangarep berpose sedikit senyum sambil memegang bunga mawar.
Wakil Ketua PSI Kota Depok, Icuk Pramana Putra menyebut akan mengerahkan seluruh sumber daya dan upayanya untuk mewujudkan wacana Kaesang Pangarep jadi Wali Kota Depok. Dia meminta para relawan Kaesang untuk mengkomunikasikan semangat perubahan di Pilkada 2024.
"Kami mengajak seluruh organ relawan Kaesang untuk dapat terus bersatu dan bergerak menyampaikan pesan purubahan akan datanJubirg melalui mas Kaesang," katanya.
Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Depok, Ade Supriyatna menyebut gembar-gembor PSI yang mendorong Kaesang Pangarep untuk maju Pilkada Depok sebenarnya untuk kepentingan Pileg 2024. Partai tersebut dikatakan Ade membutuhkan tokoh yang dikenal untuk menaikkan citranya.
"Gembar-gembor naikin Kaesang sekarang tujuannya buat Februari 2024 (Pileg) bukan semata buat Pilkada. Itu untuk kepentingan Pileg dia (PSI), supaya dia masih bisa eksis di Depok makanya dia kampanye gembar-gembor sekarang," jelas Ade Supriyatna kepada Republika, Kamis (8/6/2023).
Karena alasan inilah, PKS disebut Ade tidak terlalu banyak menanggapi pencalonan Kaesang yang santer dilakukan PSI. "Makanya kita nggak terlalu tanggapi lah soal ini," katanya.
Ada menjelaskan, tindakan yang dilakukan PSI merupakan coattail effect atau efek ekor jas yang merupakan strategi melibatkan tokoh penting atau tersohor untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Cara ini dikatakan Ade merupakan hal yang biasa dalam dunia politik.
Meski begitu, DPD PKS Depok dikatakannya masih terus memantau perkembangan terkait isu pencalonan Kaesang ini. Walaupun pihaknya saat ini masih akan berfokus untuk Pileg 2024.
"Kita pantau terus perkembangannya. Nggak apa-apa, ada lawan yang punya popularitas, itu kan malah bikin kita lebih semangat,"ujarnya.