REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap hari Sandi Nopriyadi harus berkeliling area Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dia mengunjungi empat hingga lima orang sebagai bentuk tanggung jawabnya selaku tenaga pemasar mikro PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau dikenal mantri BRI.
Pekerjaan sebagai mantri telah Sandi jalani selama 10 tahun. Baru pada dua tahun terakhir dia habiskan di Pasar Minggu. "Tapi sebelumnya pernah juga sekitar dua tahunan di Pasar Minggu juga, terus dipindah, dan ini balik lagi," ujar Sandi.
Sandi berbagi pekerjaan sebagai mantri di Pasar Minggu dengan enam orang lainnya. Dia dan rekan-rekan kerjanya sudah harus meninggalkan kantor yang berada di Unit Pejaten Barat sejak pukul 09.00 WIB.
Menurut Sandi, memang tugas mantri terjun di lapangan, sehari-hari berinteraksi dengan para nasabah, termasuk para debitur. Bahkan, kini BRI memiliki aturan yang mengharuskan memberikan dana apresiasi saat mantri mengunjungi nasabah yang menabung.
"Nilainya memang tidak besar, hanya Rp 50 ribu saja," ujar warga Depok, Jawa Barat itu.
Sandi mengaku, dana yang didapatkan itu tidak langsung diberikan kepada nasabah yang dikunjunginya. Namun, dia lebih memilih memecahnya dengan dibelikan kebutuhan pokok yang memang diperlukan oleh nasabah itu.
Sandi memilih cara ini karena terlihat lebih etis ketimbang memberikan uang secara langsung. "Kalau pakai buah-buahan atau makanan ini juga engga dipermasalahkan kok sama manajemennya, kan yang penting nilainya sama," kata Sandi.
Kedekatan Sandi dengan caranya itu mempererat silaturahmi sehingga membuatnya memiliki hubungan yang baik dengan para nasabah. Bahkan, saking dekat dan dapat diterima, Sandi mengaku, para nasabahnya pun sering membantu dalam mendapatkan informasi yang diperlukan.
Salah satu yang sering Sandi dapatkan ketika perlu melakukan verifikasi data seseorang yang ingin mengajukan pinjaman. Sering kali dia mencoba mengajak berbicara beberapa nasabah yang kemungkinan mengenal calon debitur tersebut.
"Kaya pedagang pasar, saya biasanya tanya kenal engga dia, gimana rekam jejaknya, dari situ saya bisa tahu lebih dalam," ujar Sandi.
Pekerjaan Sandi memang tidak mudah, keberadaan mantri sepertinya merupakan tulang punggung ikatan dengan nasabah. "Semoga sampai pensiun nanti saya tetap di sini," ujarnya.