Sabtu 04 Oct 2025 23:07 WIB

Okupansi Hotel Lombok Tembus 93 Persen Selama MotoGP Mandalika 2025

Peningkatan tamu terjadi merata di beberapa titik utama wisata Lombok

Wisatawan mancanegara berdatangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk menyaksikan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 siap digelar pada 3–5 Oktober di Pertamina Mandalika International Circuit.
Foto: Dok Pertamina
Wisatawan mancanegara berdatangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk menyaksikan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 siap digelar pada 3–5 Oktober di Pertamina Mandalika International Circuit.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK — Gelaran MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, menjadi berkah bagi sektor pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB). Tingkat keterisian kamar hotel di sejumlah wilayah Lombok melonjak tajam sejak awal pekan penyelenggaraan balapan, dengan rata-rata okupansi mencapai 93 persen.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia, mengatakan peningkatan tamu terjadi merata di beberapa titik utama wisata, seperti Kota Mataram, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, hingga kawasan Senggigi, Lombok Barat.

“Dari hasil pantauan tim kami, okupansi di Kota Mataram sudah mencapai 90 persen, sedangkan di kawasan Mandalika malah penuh 100 persen,” ujar Aulia di Sirkuit Mandalika, Sabtu (4/10/2025).

Menurutnya, lonjakan ini sekaligus membantah isu sepinya penonton MotoGP tahun ini. Kamar-kamar hotel dari Mataram hingga Mandalika habis dipesan, sementara kawasan wisata Senggigi juga bergairah dengan tingkat keterisian lebih dari 80 persen.

“Awalnya banyak yang khawatir karena kabar tiket belum habis terjual. Tapi menjelang balapan, situasinya berbalik cepat. Hotel penuh, jalanan ramai, dan atmosfer-nya luar biasa,” tegas Aulia.

Pemerintah daerah bersama pelaku industri wisata dinilai berhasil membangun strategi promosi yang efektif. Kolaborasi lintas sektor dilakukan melalui kampanye digital, promosi pariwisata terpadu, hingga paket wisata tematik yang menarik penonton dari luar daerah.

“Promosi yang dilakukan semua pihak membuahkan hasil luar biasa. Dari H-1 MotoGP, hotel-hotel di Mataram sudah melonjak ke angka 90 persen okupansi,” ungkapnya.

Aulia menambahkan, dampak ekonomi juga terasa luas. Sektor transportasi, kuliner, dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) ikut merasakan lonjakan aktivitas ekonomi selama gelaran MotoGP berlangsung.

“Event internasional seperti MotoGP ini bukan hanya mengangkat nama NTB, tapi juga menghidupkan semua lini ekonomi. Dari hotel besar hingga pedagang kecil, semuanya merasakan manfaatnya,” ujarnya.

Ia optimistis momentum MotoGP Mandalika akan memperkuat posisi Lombok sebagai destinasi wisata unggulan nasional. “Kami ingin MotoGP bukan sekadar tontonan tahunan, tapi jadi motor penggerak ekonomi daerah. Lombok sudah membuktikan diri mampu menampung ribuan tamu dengan pelayanan terbaik. Ini bukti bahwa pariwisata NTB siap melaju lebih kencang,” kata Aulia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement