Ahad 11 Jun 2023 13:06 WIB

Aksi Bersih-Bersih Kali Panjang Ambarawa Angkut 2,27 Ton Sampah

Sebagian warga masih menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan akhir.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
 Sejumlah relawan membersihkan sampah domestik di aliran Kali Panjang di kawasan Kupang Lor, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, pada kegiatan Gerakan Bersih Anak Sungai dan Tebar Benih di Rawapening (Gerak Bening), yang dilaksanakan relawan lintas komunitas (Relinko) Kabupaten Semarang.
Foto: Dokumen
Sejumlah relawan membersihkan sampah domestik di aliran Kali Panjang di kawasan Kupang Lor, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, pada kegiatan Gerakan Bersih Anak Sungai dan Tebar Benih di Rawapening (Gerak Bening), yang dilaksanakan relawan lintas komunitas (Relinko) Kabupaten Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Kesadaran warga di sepanjang DAS Kali Panjang, di wilayah Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, untuk tidak membuang sampah di badan sungai dinilai masih sangat rendah.

Kendati peringatan hingga larangan agar tidak membuang sampah di sungai yang bermuara di Danau Rawapening ini sudah banyak dipasang, namun perilaku warga yang mengabaikan kelestarian sungai tersebut masih berlanjut.      

Khususnya di lingkungan Kupang Lor dan Buk Penthung (sekitar Pasar Projo, Ambarawa). Warga masih menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan akhir sampah-sampah organik maupun anorganik.

Setidaknya ini terungkap dari kegiatan Gerakan Bersih Anak Sungai dan Tebar Benih di Rawapening (Gerak Bening) yang dilaksanakan tak kurang 500 relawan lintas komunitas (Relinko) Kabupaten Semarang, akhir pekan kemarin.

Ketua Panitia Gerak Bening Prapto Nugroho mengungkapkan, dalam kegiatan yang juga melibatkan unsur TNI, Polri, dan Pramuka ini telah mengangkat lebih 2,27 ton sampah dari Kali Panjang.  

Baik sampah kering maupun anorganik seperti plastik. “Umumnya merupakan sampah domestik atau sampah yang diproduksi oleh rumah tangga,” katanya, di Ungaran, Ahad (11/6/2023).

Dalam kegiatan gerakan bersih sungai ini, kata Prapto, ditemukan sejumlah titik pembuangan sampah ke badan sungai (Kali Panjang), masing-masing di lingkungan Kupang Lor dan Buk Pentung di samping Pasar Projo Ambarawa.

Setelah dibersihkan dan sampahnya diangkat, total terkumpul sebanyak 2,27 ton sampah, dengan rincian 1.600 kg sampah diangkut dua unit truk pengangkut sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang.

Sementara sebanyak 320 kg sampah diangkut oleh pikap (mobil bak terbuka) DLH Kabupaten Semarang dan 370 kg diangkut oleh pikap relawan.   

Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai masih sangat rendah. “Demikian juga kepedulian warga terhadap kelestarian lingkungan Kali Panjang yang bermuara di Danau Rawapening,” kata Prapto.

Ia berharap, melalui kegiatan Gerak Bening ini, masyarakat terutama di sepanjang DAS Kali Panjang akan semakin sadar dan tidak lagi membuang sampah ke badan sungai dan semakin peduli terhadap lingkungan sungai yang mengalir di lingkungan mereka.  

“Karena perilaku membuang sampah sembarangan, terutama ke badan Sungai Panjang, akan berdampak buruk bagi kualitas air serta kualitas lingkungan di kawasan Rawapening,” katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah Widi Hartanto menambahkan, masyarakat di sepanjang DAS Kali Panjang harus terus diedukasi dan diberikan pemahaman mengenai dampak buruk membuang sampah di sungai.

“Kebiasaan membuang sampah ke dalam sungai akan mengancam kelestarian lingkungan di sekitar mereka sendiri,” katanya.

Hal ini diamini Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha. Menurut dia, penting diadakan penyadaran kepada masyarakat di sepanjang DAS Kali Panjang untuk peduli terhadap lingkungan hidup secara terus-menerus.

Terutama aliran sungai yang bermuara ke Rawapening sebagai salah satu danau alam yang termasuk prioritas revitalisasi danau alam nasional.

“Warga jangan membuang sampah apalagi sampah plastik ke Sungai Panjang karena akan dapat memengaruhi kualitas air Rawapening yang selama ini juga dimanfaatkan secara sosial dan ekonomi oleh masyarakat yang lebih banyak,” kata Ngesti.

Sementara itu, mengawali kegiatan yang digelar dalam rangka Hari Lingkungan Hidup 2023 ini juga dilakukan restoking ribuan benih ikan endemik di sepanjang Sungai Panjang.

Juga dilakukan penghijauan dengan penanaman pohon pada DAS sejumlah sungai yang bermuara di Rawapening. Total mencapai 685 bibit pohon penghijauan dan bantuan puluhan tempat sampah kepada warga.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement