REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengawasan kecerdasan buatan (AI) Inggris akan mencakup peluang untuk mempelajari teknologi beberapa perusahaan secara langsung. Dalam pidatonya di London Tech Week, Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, mengungkapkan Google DeepMind, OpenAI, dan Anthropic telah berjanji untuk menyediakan akses awal atau prioritas ke model AI demi penelitian dan keamanan.
"Kesempatan ini akan meningkatkan pemeriksaan model-model AI dan membantu pemerintah mengenali peluang dan risiko," kata Sunak, dilansir Engadget, Selasa (13/6/2023).
Sejauh ini masih belum jelas data apa yang akan dibagikan perusahaan teknologi dengan pemerintah Inggris. Kabar tersebut muncul beberapa pekan setelah para pejabat mengatakan mereka akan melakukan penilaian awal akuntabilitas model AI, keamanan, transparansi, dan masalah etika lainnya.
Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (CMA) diharapkan memainkan peran kunci. Inggris juga telah berkomitmen untuk membelanjakan 100 juta poundsterling atau sekitar 125,5 juta dolar AS untuk membuat Satuan Tugas Model Yayasan yang akan mengembangkan AI.
Ini dilakukan guna menumbuhkan ekonomi Inggris sambil meminimalkan masalah etika dan teknis. Para pemimpin dan pakar industri telah menyerukan penghentian sementara pengembangan AI karena khawatir pencipta terus maju tanpa pertimbangan yang cukup untuk keselamatan.
Model AI generatif, seperti OpenAI GPT-4 dan Anthropic Claude telah dipuji karena potensinya, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran tentang ketidakakuratan, kesalahan informasi, dan penyalahgunaan seperti kecurangan. Langkah Inggris secara teoretis membatasi masalah ini dan menangkap model bermasalah sebelum mereka melakukan banyak kerusakan.