REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Upaya mendorong penanggulangan stunting di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terus dilakukan. Langkah pemerintah setempat pun didukung oleh Nutrimax.
Kedua pihak melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) yang strategis dalam upaya mendukung penanggulangan stunting di Kabupaten Sumenep. Pada tanggal 12 Juni 2023 kemarin bertempat di Rumah Dinas Bupati Sumenep maka dilakukan MOU yang ditandatangani oleh Bupati Sumenep yaitu Achmad Fauzi dengan Suryaprana Nutrisindo (SPN) yang diwakili oleh Nani Hastuti selaku direktur.
Sesuai dengan arahan dari Bupati Sumenep saat MOU yang dihadiri juga oleh beberapa Kepala Dinas dan instansi terkait, maka Pemerintah Kabupaten Sumenep membutuhkan sinergi dan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, dimana salah satunya adalah dengan pihak swasta yang dalam hal ini adalah SPN.
Kerjasama ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi suplementasi gizi yang efektif dalam memerangi stunting yang saat ini adalah masalah serius dihadapi oleh banyak negara, termasuk di Indonesia.
Untuk mengatasi tantangan ini, Nutrimax yang telah hadir selama hampir 24 tahun di Indonesia dan memiliki pengalaman panjang dalam produk suplemen di bidang kesehatan anak serta gizi akan menghadirkan produk inovatif yang dapat membantu anak-anak penderita stunting di Kabupaten Sumenep.
Dalam kerangka MOU ini, Nutrimax dan Kabupaten Sumenep akan bekerja sama dalam beberapa program utama, yaitu antara lain Suplementasi Gizi , Penelitian dan Inovasi, serta Pendidikan dan Kesadaran.
"Kami dan Pemerintah Kabupaten Sumenep akan bekerja sama dengan lembaga pendidikan, tenaga medis, dan komunitas untuk mencapai tujuan ini," kata Direktur Nutrimax Nani Hastuti, seperti dilansir pada Selasa (13/6/2023).
Adapun sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, telah membagikan paket bantuan pangan pemerintah kepada 27.163 keluarga risiko stunting di wilayah itu untuk mencegah kekerdilan pada anak.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, paket bantuan pangan yang diberikan itu berupa daging ayam dan telur. "Penerima bantuan ini tersebar di 27 kecamatan dan pemberian disampaikan langsung melalui masing-masing camat dan lurah atau kepala desa," kata dia, demikian dilansir dari Antara.