REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Harga hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 2023 di wilayah DIY terpantau mulai mengalami kenaikan. Meski demikian, kenaikannya tidak signifikan dan dinilai masih dalam batas wajar.
Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda DIY, Yuna Pancawati menuturkan, secara nasional, DIY termasuk daerah yang tidak mengalami lonjakan harga yang tinggi menjelang Idul Adha 2023. Hal ini diketahui usai dilakukannya pemantauan di Pasar Hewan Imogiri, Kabupaten Bantul, dan di RPH Giwangan, Kota Yogyakarta, Rabu (14/6/2023) kemarin.
Pemantauan ini nantinya dilanjutkan di kabupaten lainnya di DIY menjelang Idul Adha 2023. "Untuk harga juga sedikit mengalami kenaikan dari tahun lalu," kata Yuna.
Dijelaskan, untuk sapi mengalami kenaikan kurang lebih Rp 3 juta hingga Rp 5 juta per ekor dibanding 2022 lalu. Sedangkan, untuk kambing mengalami kenaikan kurang lebih Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per ekor.
"Harga rata-rata sapi di Pasar Hewan Imogiri sekitar Rp 25 juta, harga kambing lokal sekitar Rp 3,7 juta, dan kambing Jawa Rp 4 juta," ungkapnya.
Dari pemantauan yang dilakukan, ketersediaan hewan kurban juga mencukupi. Tercatat bahwa 2023 ini ketersediaan hewan kurban meningkat 10 persen dibandingkan 2022, baik kambing, domba, maupun sapi.
Di 2022 lalu, ketersediaan kambing dan domba mencapai 12.400 ekor. Angka tersebut naik sebesar 10 persen di 2023 ini, sehingga ketersediaan kambing dan domba mencapai lebih dari 13.500 ekor.
Sementara itu, untuk ketersediaan sapi di 2023 juga mengalami kenaikan menjadi sekitar 7.300 ekor di 2023, yang mana di tahun sebelumnya tercatat sebanyak 6.700 ekor. Dengan begitu, untuk ketersediaan hewan kurban sendiri tidak mengalami masalah.
"Hewan kurban yang tersedia di Pasar Imogiri berasal dari berbagai daerah, termasuk Gunungkidul, Bantul yaitu Kapanewon Pleret dan Kretek, Piyungan, Sanden, Pajangan, Bambanglipuro, Kebumen, dan Purworejo," jelasnya.