REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Dalam rangka meningkatkan literasi pada pelaku UKM, Pemerintah Kabupaten Bantul menyelenggarakan bedah buku Kaya Raya dengan Bisnis UKM di Omah Bubrah Trimurti Srandakan Bantul. Buku ini merupakan karangan Deddy Romero, Juara Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Bidang Kewirausahaan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bantul Sukrisna Dwi Susanta menyampaikan, untuk pelaku UKM, buku ini sebaiknya dibaca untuk menambah wawasan dalam berwirausaha.
“Di sini adalah tempat lahirnya Mie Letek, dan masih bertahan sampai saat ini. Selain itu ada produk UKM yang dilahirkan dari kearifan penduduk di Bantul. Buku ini merupakan buku yang direkomendasikan untuk pelaku UKM,” ujar Sukrisna.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyampaikan, buku ini baik untuk diketahui oleh pelaku bisnis kecil dan menengah. Karena setiap UKM pasti ingin usahanya berkembang. Untuk itu perlu ilmu pengetahuan, salah satunya dari buku ini.
Menurut dia, pengusaha yang sukses adalah yang mampu menghadapi badai tantangan dan rintangan dalam usahanya. Oleh karenanya, seorang pengusaha harus memiliki daya juang tidak mudah putus asa.
"Untuk itu, siaplah jadi orang sukses yang mampu melewati tantangan dan rintangan. Rumus ATM harus dipraktikan, yaitu amati, tiru, dan modifikasi,” ujar bupati.
Ia mengharapkan, dari bedah buku ini, akan ada informasi yang menguatkan hati, mencerahkan pikiran sehingga menjadi lebih baik dalam mengelola UKM. Sehingga, UKM dapat berkembang dan menyejahterakan masyarakat Bantul.
Deddy Romero selaku penulis mengatakan buku ini hadir untuk memberikan semangat kepada kaum muda agar dapat membangun usahanya secara mandiri melalui UKM.
“Melalui buku ini, penulis berharap dapat menginspirasi dan memotivasi anak muda untuk semakin memajukan UKM di Indonesia demi meningkatkan perekonomian bangsa sehingga menjadikan rakyatnya sejahtera. Buku ini dilengkapi dengan tips menjalankan usaha dan kisah pengalaman dalam menjalankan bisnis,” jelasnya.
Emi Masruroh Halim selaku Bunda Literasi yang turut hadir dalam kesempatan ini menyampaikan literasi tidak hanya membaca buku, tapi juga membaca keadaan.
Sehingga setelah mendapat informasi, maka akan berpikir untuk mendapatkan kesimpulan. Salah satu sumber literasi yaitu membaca buku.
Kecenderungan masyarakat membaca buku masih rendah. Untuk itu ia mengajak masyarakat Bantul budayakan membaca buku untuk menambah wawasan. “Semoga buku ini bisa meningkatkan wawasan pembacanya dan membuat pembacanya ingin membaca buku yang lain lagi,” kata Emi.