Ahad 18 Jun 2023 22:57 WIB

Cara Unisba Amati Hilal 1 Dzulhijjah

Fakultas Syariah Unisba akan mengumumkan hasil pengamatan hilal 1 Dzulhijjah.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi mengamati hilal.
Foto: Dok. Kemenag DIY
Ilustrasi mengamati hilal.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) melakukan pengamatan hilal 1 Dzulhijjah 1444 H bekerja sama dengan Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Jawa Barat, dan Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat.

Pemantauan hilal dilakukan di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba dengan koordinat tempat Lintang -6˚54’12” LS, Bujur 107˚36’32” BT dan ketinggian tempatnya 750 Meter diatas permukaan laut, Kamis (18/6/2023).

Baca Juga

Menurut Kepala Observatorium Albiruni, Encep Abdul Rojak, kegiatan ini berstatus resmi terdaftar sebagai titik pengamatan hilal awal.

“Artinya hasil dari pengamatan ini akan dilaporkan kepada Kementrian Agama Republik Indonesia sebagai bahan Itsbat Awal Dzulhijjah 1444 H,” ujar Encep.

Encep mengatakan, ijtimak atau konjungsi terjadi pada pukul 11:21 WIB. Konjungsi berarti posisi Bumi, Bulan, dan Matahari berada pada satu garis astronomis. 

"Sejak terjadinya konjungsi sampai dengan waktu pengamatan disebut Umur bulan/hilal sekitar 6 jam 26 menit,” katanya.

Pengamatan hilal, kata dia, akan dimulai saat matahari terbenam yaitu pukul 17.47 WIB. Lama pengamatan hilal dilakukan selama 7 menit, karena bulan akan terbenam pada pukul 17.53 WIB. Posisi bulan/hilal berada pada Azimuth 297˚59’52” dan posisi Matahari berada pada azimuth 293˚21’18”.

Nilai ini, kata Encep, dihitung dari titik Utara sejati ke arah Timur-Selatan-Barat melalui lingkaran horizon atau ufuk sampai dengan proyeksi bulan dan matahari di ufuk. 

Berdasarkan data ini, bulan atau hilal berada di sebelah Utara/Kanan matahari.

Berdasarkan data ini, bulan atau hilal berada di sebelah Utara/Kanan matahari perspektif pengamat. Pada Pkl 17.46 WIB, tinggi hilal +1˚38’47”, selanjutnya Pkl. 17.50 WIB (+0˚48’19”), Pkl. 17.53 WIB (+0˚11’00”), Pkl. 17.55 WIB (Terbenam).  

Menurut Encep, pada saat matahari terbenam Pkl 17.47 WIB, tinggi hilal sudah +0˚26’51”, dan hilal terbenam pada pkl 17.53 WIB. Artinya hilal sudah terbenam dan pengamatan pun selesai. 

“Tinggi hilal ini dihitung dari ufuk secara vertikal sampai dengan posisi bulannya. Nilai ketinggian saat ini belum memenuhi Batas minimal hilal/bulan mungkin terlihat (Imkan Rukyat), karena pada saat ini batas minimalnya berada pada ketinggian +3˚, sehingga mungkin hilal sulit dilihat. Jarak sudut lengkung bulan dari matahari yang disebut Elongasi berada pada nilai +2˚39’24,” paparnya.

Encep mengatakan,...lihat halaman berikutnya >>

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement