REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor transportasi dan pariwisata diminta bersiap menyambut libur panjang pekan depan. Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga meyakini akan terjadi lonjakan di sektor pariwisata pada libur panjang Idul Adha tersebut.
"Ini agak menarik karena ternyata kita liburnya lima hari. Ini pasti puncaknya pada Idul Adha dan di sisi lain di liburnya. Pariwisata pasti lompat ini," ujar Arya dalam acara Ngobrol Pagi Seputar BUMN (Ngopi BUMN) bertajuk 'Peran BUMN menjelang Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Ibadah Haji Indonesia' di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Arya menilai libur panjang ini dapat menjadi momentum bagi BUMN transportasi dan pariwisata untuk meningkatkan kesiapan fasilitas maupun layanan. Arya tak ingin momentum besar ini justru tidak memberikan dampak signifikan bagi peningkatan pariwisata Indonesia.
"Saya khawatir kalau kita tidak persiapkan dengan baik, orang pergi ke Singapura atau ke Hong Kong. Hitung-hitungannya kalau tiga hari ke Singapura, tapi kalau lima hari mungkin dia ke Hong Kong," ucap Arya.
Arya meminta BUMN-BUMN seperti PT Angkasa Pura I dan II hingga ITDC yang tergabung dalam holding BUMN pariwisata dan pendukung atau InJourney untuk bergerak cepat mempersiapkan potensi peningkatan pergerakan masyarakat yang hendak berlibur. Arya menyebut PT ASDP juga harus bersiap diri mengingat potensi terjadinya lonjakan penyeberangan ke Bali atau Sumatra.
"Kesiapan Garuda, Angkasa Pura ini pasti meledak. Yang pasti kami juga mendorong supaya karyawan ambil cuti bersama untik bisa menggerakkan ekonomi masyarakat," kata Arya.