Jumat 23 Jun 2023 16:16 WIB

Persiapan Bulan Bung Karno, Tiga Ribu Penari Nusantara Gelar Geladi Resik di GBK

Tiga ribu penari wanita menunjukkan para wanita indonesia itu perkasa.

Proses gladi bersi puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (23/6/2023).
Foto: Dok. PDIP
Proses gladi bersi puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (23/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan penari memeragakan penampilannya dengan begitu luwes di tengah pelaksanaan gladi resik dalam rangka peringatan puncak Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (23/6/2023).

Mereka membawakan tari Kecak, dramatari seni khas Bali. Hadir dalam gladi resik itu, putra Proklamator RI Guruh Irianto Soekarnoputra alias Guruh Soekarno, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP seperti Puan Maharani, Djarot Syaiful Hidayat, hingga Ahmad Basarah.

Baca Juga

Awalnya, tiga ribu penari bersiaga di pintu masuk Stadion Utama GBK. Setelah Satgas Cakra Buana selesai memberikan atraksi, sontak tiga ribu penari berlari memasuki lapangan Stadion Utama GBK. Mereka menyusun formasi melingkar persegi panjang.

Lantunan lagu khas Bali mengantar penari unjuk gigi. Gerakan luwes dari setiap peserta menyatu dalam alunan lagu. Berbagai mata tertuju pada gerakan ribuan penari yang menunjukkan kekompakan.

Ribuan penari itu juga melantunkan sebuah lirik lagu dengan kompak. "Nusantara, negara pusaka," teriak para penari.

Para penari sembari melenggakkan kepalanya ke kanan dan kiri, juga menggoyangkan kipas yang ada di tangan masing-masing. Setelah sesi itu, ribuan penari juga mengibaskan selendang. Gerakan mengibaskan selendang itu tampak harmonis.

Di tengah-tengah penari juga terlihat sosok yang menyerupai Bung Karno. Mengenakan setelan serbaputih, sosok pria itu tampak memeragakan gaya khas Putra Sang Fajar. Seperti diketahui, tari Kecak tersebut dipersembahkan oleh putra bungsu Bung Karno, Mohammad Guruh Irianto Soekarnoputra alias Guruh Soekarno.

Sebelumnya, Guruh menjelaskan, jika apa yang dipersembahkannya dalam acara ini merupakan hal yang tak biasa. Pasalnya Tari Kecak itu akan dilakukan seluruhnya oleh para wanita.

Ia mengatakan, para penari wanita tersebut menarikan Tari Kecak sebagaimana pernah dilakukan oleh sang Proklamator RI pada 1958 hingga pagelaran Asian Games 1962. "Saya mungkin mengingatkan dulu ya saya di sini menyiapkan suatu cabang kesenian dari Bali tari kecak. Pasti semuanya udah tahu. Tari kecak itu di Bali kan biasanya ditarikan oleh pria. Tapi kali ini ditarikan semuanya oleh tiga ribu wanita," kata Guruh di sela-sela meninjau gladi kotor di GBK, pada Kamis (22/6/2023).

"Tetapi tarian kecak ditarikan oleh wanita ini siapa yang punya inisiatif? Awalnya itu Bung Karno. Kira-kiranya di tahun mulai di tahun 58, 59 terus sampai dengan Asian Games keempat waktu itu tahun 62, itu dipentaskan di tarian kecak oleh beberapa ribu wanita waktu itu. Dan di sini saya hanya melanjutkan apa yang telah dirintis digagas oleh Bung Karno itu, juga ini sama dengan inisiatif dari ibu Mega," sambungnya.

Menurutnya, dirinya diminta secara langsung oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menyiapkan Tarian Kecak di acara BBK tahun ini. Tarian Kecak ini akan diberi judul 'Soekarnoyana'. 

"Bu Mega meminta saya untuk menyiapkan tarian kecak itu yang ditarikan oleh wanita dan tarian ini saya beri judul biasanya kalau yang di Bali itu tradisional mengambil kisah ramayana tapi ini tentang Bung Karno secara singkat. Maka judulnya adalah Soekarnoyana ya kecak ini," ujarnya dalam siaran pers. 

photo
Proses gladi bersi puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (23/6/2023). - (Dok. PDIP)

 

"Artinya kisah Ramayana artinya kisah Sri Rama ya riwayatnya Sri Rama. Soekarnoyana kisah atau riwayat tentang Soekarno," sambungnya. 

Ia menyampaikan, dirinya menyiapkan semuanya kurang lebih hanya satu bulan. Sementara untuk para penari tersebut didatangkan dari Jakarta dan sekitarnya, kendati begitu semua merepresentasikan ke-Indonesiaan. "Penarinya, tadinya sih kita pengen dari daerah daerah, tapi karena waktu yang sempit itu maka kalau saya memutuskan kita mengambil penari-penari dari Jakarta dan sekitarnya," tuturnya. 

Ia mengingatkan, para penari wanita ini ditampilkan untuk menujukkan bahwa para kaum perempuan juga bisa. "Enggak di sini kami hanya ingin bahwa wanita Indonesia itu punya apa ya semangat juang semangat untuk semangat untuk berbakti kepada tanah air tercinta jadi wanita tuh bukan hanya misalnya dalam tari menari cuman yang lemah gemulai aja tapi bisa wanita Indonesia itu perkasa. Nah inilah yang akan ditampilkan maka pertunjukan sangat penting. Kecak ini saya beri imbuhan dari kesenian janger jadi judulnya Kecak Janger lakonnya Soekarnayana," katanya. 

Lebih lanjut, Guruh memohon doa akan diberikan kelancaran agar Tari Kecak ini bisa sukses memeriahkan acara BBK ini. "Tapi saya mungkin lewat ini saya mungkin mau mengekspresikan rasa terimakasih saya para penari yang telah bekerja keras dengan saya dan semuanya," kata Guruh.

"Kami persembahkan ini kepada ibu pertiwi. Mereka  semangat dan rajin. Latihannya dengan suasana enak penuh riang dan gembira saya mohon dari teman-teman semua doa supaya sukses dan lancar," pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement