Senin 26 Jun 2023 13:01 WIB

Berbahaya, Lebih dari 7 Juta Mainan Baby Shark Ditarik dari Peredaran

Anak-anak mengalami luka tusuk hingga luka robek akibat mainan Baby Shark.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Mainan Baby Shark yang ditarik dari peredaran karena dapat membahayakan anak.
Foto: Dok recallrtr
Mainan Baby Shark yang ditarik dari peredaran karena dapat membahayakan anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jutaan mainan baby shark untuk teman mandi yang dijual di pengecer besar ditarik dari peredaran karena menimbulkan risiko penyulaan, laserasi, hingga luka robek, menurut regulator keselamatan federal Amerika Serikat.

Penyulaan atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata "impalement" adalah teknik penyiksaan dan hukuman mati dengan cara menusukkan batang vertikal yang ujungnya runcing ke dubur korban. Batang ini bisa berupa kayu, tombak, atau kait. Sementara, laserasi adalah robekan di kulit yang bisa mengeluarkan banyak darah.

Baca Juga

Menurut Consumer Product Safety Product Commission (CPSC), Zuru selaku perancang, produsen, dan pemasar mainan dan produk konsumen menarik kembali 6,5 juta Robo Alive Junior Baby Shark Sing & Swim Bath Toys ukuran besar dan 1 juta mini Robo Alive Junior Mini Baby Shark Swimming Bath Toys karena risiko tersebut. Produk yang tersedia dalam warna kuning, pink, dan biru dijual secara individual dan dalam kemasan tiga.

"Saat menggunakan mainan mandi yang ditarik, terutama di bak mandi atau kolam rendam, seorang anak dapat terpeleset dan jatuh atau duduk di atas sirip hiu yang terbuat dari plastik keras," ujar CPSC, seperti dilansir laman Fox News, Senin (26/6/2023).

Sebelum penarikan kembali, perusahaan mengetahui puluhan laporan tentang anak-anak yang jatuh di atas atau duduk di mainan mandi baby shark ukuran besar yang ditarik kembali. Sampai saat ini, belum ada insiden atau cedera yang dilaporkan terkait dengan mainan hiu mini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement