Selasa 03 Oct 2023 17:38 WIB

Hati-hati, Ini Daftar Mainan Anak-anak yang Berbahaya

Terjadi kenaikan angka kecelakaan akibat mainan anak-anak.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Semua balon menyenangkan dan meriah sampai meletus pada waktu yang salah/ilustrasi
Foto: Wordpress
Semua balon menyenangkan dan meriah sampai meletus pada waktu yang salah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Mainan adalah penolong terbaik bagi orang tua. Mainan dapat menemani anak-anak mereka saat mereka mengurus masalah lain.

Waktu bermain membantu dalam membentuk perkembangan pada tahap awal pertumbuhan. Anak-anak belajar empati, imajinasi, komunikasi, dan banyak lagi keterampilan yang akan bermanfaat bagi mereka di masa depan. Namun, terdapat peningkatan dalam kecelakaan terkait mainan yang melibatkan anak-anak. Hal ini tidak sepenuhnya disebabkan oleh kelalaian orang tua, hanya ada bahaya tak terduga yang terkait dengan beberapa mainan.

Baca Juga

Berikut empat mainan yang biasa digunakan namun memiliki bahaya tersembunyi:

1. Orbeez/gelembung air warna warni

Ini adalah favorit sepanjang masa bagi banyak keluarga. Mudah didapat dan memuaskan untuk dimainkan. Muncul dalam banyak warna mencolok dan sangat portabel. Untuk bayi dan balita, mainan ini sangat menarik.

Bahayanya adalah Orbeez berbentuk manik-manik kecil yang terlihat seperti permen. Anak-anak dapat dengan mudah menelannya dan orang tua bahkan tidak akan mengetahuinya sampai semuanya terlambat.

Orbeez terbuat dari polimer penyerap super, baik sintetis (buatan) atau alami. Kebanyakan polimer penyerap super yang diproduksi saat ini adalah buatan dan terbuat dari produk minyak bumi seperti poliakrilat dan akrilik lainnya.

Polimernya tidak dapat dicerna. Ketika tertelan secara tidak sengaja, mereka menyerap cairan tubuh dan mengembang di dalam usus. Hal ini menyebabkan penyumbatan pada usus. Pastikan mainan ini tidak mudah dijangkau oleh anak-anak.

 

2. Slime

Mainan slime semakin populer selama beberapa tahun terakhir. Mainan ini interaktif dan lebih murah dibandingkan dengan Play-Doh.

Seiring meningkatnya permintaan untuk kategori mainan ini, beberapa produsen juga ikut-ikutan mengabaikan soal kesehatan dengan mencampurkan sejumlah bahan berbahaya. “Kebanyakan resep slime di luar sana membutuhkan boraks, zat alkali yang kuat seperti alkali,” kata Mark Johnston, koordinator program dari Regions Hospital Burn Center seperti dilansir laman SEA Mashable, Selasa (4/10/2023).

“Jika digunakan secara tidak tepat atau sembarangan, dapat menyebabkan luka bakar kimiawi.”

Ada beberapa kasus yang dilaporkan di seluruh dunia mengenai efek slime pada anak-anak bahkan orang dewasa. Bertahun-tahun yang lalu, New York Post melaporkan seorang gadis muda yang menderita luka bakar kimia di tangannya setelah membuat slime dari resep yang mengandung lem, busa cukur, dan larutan lensa kontak.

Ini mungkin tampak seperti resep sederhana, namun kunci dari bencana ini sebenarnya adalah solusi lensa kontak. Solusinya mengandung boraks, yang merupakan kunci untuk mendapatkan kelengketan pada slime.

Boraks dalam dosis kecil sudah cukup. Lain ceritanya jika boraks yang digunakan terlalu banyak. Menelan boraks secara tidak sengaja dapat menyebabkan iritasi, diare, dan muntah. Pastikan untuk mencuci tangan dengan bersih setelah menggunakan atau bermain slime.

 

3. Bebek karet

Mungkin Anda tidak menyangka mainan anak ini ada di daftar mainan berbahaya. Bebek karet menggemaskan ini telah menemani jutaan anak di bak mandinya. 

Bebek karet ini sebenarnya berlubang, sehingga bisa diremas. Namun semakin lama Anda memencet bebek, semakin banyak air yang masuk ke dalam lubang tubuh bebek. Setelah jangka waktu tertentu, air itu memicu pertumbuhan bakteri.

Bahan plastik lunak mengandung pelembut yang disebut pemlastis, yang membuatnya fleksibel. Bahan tersebut akan bermigrasi keluar dari plastik ke dalam air. Bakteri suka memakannya.

Yang membuatnya menjadi lahan subur pertumbuhan bakteri adalah kombinasi air mandi hangat dan bahan kimia yang mengambang di air. Selain bahan pemlastis, nitrogen, fosfat yang disuplai oleh sabun, dan cairan tubuh juga membantu.

 

4. Balon

Ini mungkin bukan mainan umum di rumah, tapi balon adalah favorit anak-anak. Semua balon menyenangkan dan meriah sampai meletus pada waktu yang salah. Sulit untuk mengidentifikasi apakah sebuah balon aman karena orang tua tidak dapat mengetahui gas yang digunakan untuk meniup balon tersebut.

Merupakan pilihan klasik dan aman bagi penjual untuk menggunakan helium untuk memompa balon mereka. Namun kekurangan helium global mempersulit upaya tersebut. Penjual tidak punya pilihan selain memilih pengganti.

Gas hidrogen telah menjadi pengganti helium yang mudah. Dibandingkan dengan helium yang merupakan produk sampingan dari bahan bakar fosil, hidrogen dapat dihasilkan dan diproduksi. Jauh lebih murah juga.

Kelemahan dari gas hidrogen adalah sifat mudah terbakarnya yang tinggi. Gas tersebut membentuk campuran yang mudah meledak dengan konsentrasi udara.

Hal ini membuat balon berisi gas hidrogen berbahaya jika dibawa-bawa di ruang tertutup. Ada risiko balon meletus dan berinteraksi dengan elemen lain sehingga menimbulkan kebakaran. Lebih aman membiarkan anak bermain balon di ruang terbuka yang tidak memiliki sumber panas.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement