ANTARIKSA -- Suara tidak bisa merambat melalui ruang angkasa, karena kurangnya udara sebagai mediumnya. Sebaliknya, NASA telah menghasilkan nada musik dari data teleskop yang dimanifestasikan menjadi gambar sedemikian rupa sehingga Anda dapat mendengar keindahan luar angkasa.
"Tim visualisasi mulai dengan pengamatan ilmiah dari berbagai teleskop, dan kemudian menerapkan beberapa perangkat lunak yang sama yang digunakan Hollywood dalam film mereka ke data," kata Frank Summers, seorang ilmuwan visualisasi di Space Telescope Science Institute di Maryland dalam sebuah pernyataan.
Video berdurasi 30 detik yang baru dirilis akan membawa Anda melalui lima galaksi Kuintet Stephan di konstelasi Pegasus. Empat di antaranya terikat secara gravitasi satu sama lain pada jarak sekitar 290 juta tahun cahaya, sementara yang kelima mengamati dari kejauhan sekitar 39 juta cahaya lagi.
Video baru menyisir galaksi-galaksi tersebut dan mengungkapkan dari mana suara itu berasal. Masing-masing dari lima galaksi mengeluarkan deru keras, sementara bintang-bintang di latar depan bersenandung dengan nada hangat dan lembut dari instrumen mirip glass marimba.
Karya musik ini juga ditaburi dengan nada yang lebih tinggi dari alat musik gesek. Mereka mewakili laku di sekitar bintang dalam gambar teleskop yang terbentuk saat cahaya bintang membelok di sekitar cermin heksagonal James Webb Space Telescope (JWST) milik NASA.
"Astronomi sangat visual, tetapi tidak ada alasan mengapa kita harus merepresentasikan data melalui cara (visual) itu saja," kata Kimberly Arcand, seorang ilmuwan visualisasi di Chandra X-ray Center. Jenis penggambaran yang baru dengan musik mengambil kisah ilmiah Kuintet Stephan, kumpulan data yang dalam, padat, dan indah, kemudian diterjemahkan menjadi pengalaman pendengaran.
Sebagai bagian dari proyek yang sedang berlangsung untuk mengubah data teleskop menjadi pengalaman audio, NASA juga merilis sonifikasi dari dua target langit lainnya. Mereka menggabungkan data dari Chandra X-ray Observatory, JWST, Teleskop Luar Angkasa Hubble, dan Teleskop Luar Angkasa Spitzer yang sekarang sudah pensiun.
Karya musik di R Aquarii, volumenya meningkat sebanding dengan kecerahan sumber dan jaraknya dari pusat galaksi. R Aquarii merupakan sistem bintang biner dari katai putih redup dan raksasa merah yang berdenyut sekitar 650 tahun cahaya dari Bumi.
Pada posisi pukul dua dan delapan, Anda dapat mendengar angin kencang, yang memantulkan semburan materi terionisasi yang meledak dari katai putih dan menghantam material bintang di sekitarnya. Data Hubble, yang divisualisasikan sebagai 'busur pita' pada gambar, dapat didengar sebagai suara yang menenangkan. "Sementara data Chandra direpresentasikan sebagai 'dengkuran angin," tulis NASA dalam deskripsi gambar yang diterbitkan Selasa, 20 Juni 2023.
Soundtrack Messier 104 (atau M104), galaksi raksasa di gugus Virgo yang berjarak sekitar 28 juta tahun cahaya, lebih seperti peluit yang melengking dan melunak sesuai dengan kecerahan sumbernya. "Menerjemahkan data ke dalam suara dapat membantu orang memproses informasi dengan cara yang berbeda dan mengungkap aspek tertentu dari data yang tidak diperhatikan sebelumnya," kata para ilmuwan. Sonifikasi data semacam itu juga membuat keindahan alam semesta dapat diakses oleh penggemar luar angkasa yang tunanetra.
Christine Malec, anggota komunitas buta dan buta sebagian, mengatakan, sonifikasi menawarkan cara indrawi bagi mereka untuk mengalami skala dan potensi fenomena astronomi. "Itu adalah undangan bagi orang buta dan sebagian penglihatan untuk mendengarkan, menikmati, dan kemudian masuk lebih dalam dengan membaca dan memahami apa yang sebenarnya sedang didengar," kata Malec yang mendukung proyek sonifikasi NASA. Sumber: Space.com