Kamis 25 Jun 2020 12:39 WIB

Ilmuwan dan Musisi Berkolaborasi Suara Bintang dan Musik

Ilmuwan dan musisi menciptakan kolaborasi musik dan suara bintang di Festival Starmus

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Alam semesta (ilustrasi).
Foto: www.kaheel7.com
Alam semesta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  LA PALMA -- Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengungkapkan bahwa alam semesta tidak diam. Bintang-bintang menghasilkan gelombang akustik infrasonik yang dapat direkam, meskipun telinga manusia tidak dapat melihatnya.

Infrasonik ini dihitung oleh ahli astrofisika Garik Israelian pada tahun 2005. Perpustakaan akustik yang unik ini mengilhami Israelian dan Brian May, ahli astrofisika dan gitaris legendaris Queen, untuk menciptakan sebuah festival untuk menyatukan bintang-bintang dan musik, sehingga lahirlah Starmus.

Baca Juga

Dilansir di Retro Futurista, Kamis (25/6), Festival Starmus pertama (2011) menampilkan astronot Apollo Neil Armstrong, Buzz Aldrin, Jim Lovell, William Anders dan Charlie Duke bersama dengan Alexei Leonov, manusia pertama yang berjalan di ruang angkasa.

Brian May bergabung dengan Tangerine Dream untuk merayakan ulang tahun ke 50 dari penerbangan luar angkasa pertama Yuri Gagarin.