Sabtu 01 Jul 2023 18:14 WIB

Edukasi Cara Penyembelihan Kurban, Relawan Rangkul Masyarakat Desa di OKI

Penyembelihan kurban saat Idul Adha mesti sesuai syariat Islam.

Pelatihan sembelih hewan di Desa Suka Maju, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan.
Foto: Dok. Wkg
Pelatihan sembelih hewan di Desa Suka Maju, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, OKI -- Kelompok relawan Wong Kito Dewe memberikan pelatihan tata cara penyembelihan hewan kurban secara syar'i kepada masyarakat. Adapun, mereka menyiapkan dua ekor kambing dalam agenda tersebut. Koordinator Wilayah Wong Kito Dewe Sumatra Selatan, Harun Rasyid mengatakan, edukasi ini berlangsung di Desa Suka Maju, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan. 

Menurut dia, berkurban berarti menunjukkan rasa syukur atas sebagian rezeki yang dimiliki untuk berbagi kepada masyarakat. Dalam pelaksanaannya, masyarakat perlu mencermati hal penting seperti memilih hewan kurban.

Baca Juga

"Tujuan kami karena polemik di masyarakat juga banyak yang (berkurban) belum sesuai. Seperti halnya hewan kurban harus laki-laki padahal dalam syariat islam kan enggak harus laki-laki, harus jantan kan enggak. Padahal syariat islam cuman yang penting kambing atau sapi," ucap dia seperti dilansir pada Sabtu (1/7/2023). 

Di sisi lain, lanjut Harun, proses penyembelihan hewan kurban tidak boleh sembarangan, ada sejumlah ketentuan dan rukun yang harus dipenuhi agar ibadah tersebut afdal di hadapan Allah.

Misalnya dalam tata cara penyembelihan, hewan harus dibaringkan terlebih dulu dengan cara diikat keempat kakinya supaya mudah dijagal, lalu petugas penyembelih maupun hewan kurban harus menghadap kiblat, dan lain-lain.

"Terus yang kedua, kami ingin mengajak masyarakat itu lebih sadar lagi untuk berkurban karena potensi di desa sini itu hampir semua masyarakat itu punya kambing, masyarakat punya sapi," ucap dia.

"Kami berharap masyarakat ke depannya pemikirannya lebih cenderung kepada konsep agama daripada konsep adat turun temurun. Kami ingin mengubah image masyarakat yang seperti itu lebih dekat lagi dengan syariat Islam," imbuh dia.

Salah satu masyarakat, Eriyanto (46 tahun) mengatakan pelatihan kali ini begitu menarik minat masyarakat. 

Selain belum pernah dilakukan di lingkungan masyarakat setempat, kegiatan ini juga dapat menambah wawasan lebih dalam mengenai tata cara penyembelihan hewan kurban sesuai syariat Islam.

"Belum pernah, ini yang pertama. Bagus dan sangat mendukung dari lingkungan desa sukamaju. Agak grogi sedikit tadi pas mencoba menyembelih," ucap Yanto.

Adapun, Idul Adha di Sumsel berjalan semarak. Pemerintah provinsi Sumsel pun memastikan hewan kurban yang diperdagangkan di daerah itu bebas dari penyakit sehingga aman untuk dikonsumsi  masyarakat saat hari raya Idul Adha 2023.

Dilansir dari Antara, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel menyatakan kepastian tersebut didapatkan melalui pemeriksaan kesehatan secara intensif mulai dari kandang peternakan hingga ke tingkat pedagang. Bahkan juga termasuk mengawal secara ketat lalu lintas hewan kurban seperti sapi, kerbau dan kambing yang datang dari luar Provinsi Sumsel.

Jelang Idul Adha dinas tersebut benar-benar memastikan hewan kurban aman bebas dari penyakit, dalam hal ini seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) atau virus lainnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement