REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta William A Sarana menyoroti kondisi fasilitas Jakarta International Stadium (JIS) yang dinilai kurang memadai. Padahal menurutnya, pembangunan JIS telah menghabiskan dana hingga triliunan rupiah.
Hal itu disampaikan sejalan dengan rencana akan digunakannya stadion tersebut sebagai venue Piala Dunia U-17 pada November 2023 mendatang. “Dibangun tanpa perencanaan yang matang, padahal sudah habis Rp 4,5 triliun, apalagi 80 persennya dana utang saat Covid-19,” kata William dalam keterangan resmi, dikutip Ahad (2/7/2023).
Sebanyak 80 persen itu diketahui dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) pinjaman pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) pada 2020. Hal itu dilakukan tepat saat sedang berjibaku menghadapi pandemi, sehingga tak ayal JIS menjadi sorotan penting.
“Akibatnya, pemerintah pusat harus ‘cuci piring’. Kita menolak lupa sejumlah kekurangan seperti masalah akses hingga lahan parkir. Konser Dewa 19 beberapa waktu lalu, penonton kesulitan mengakses stadium, parkiran jauh, tidak cukupnya kantong-kantong parkir,” ujar Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta tersebut.
William menekankan agar fasilitas-fasilitas yang masih kurang harus segera diperbaiki. Sebab, JIS memang digadang-gadang menjadi stadion berskala internasional. Menurutnya, tidak relevan jika sarana dan prasarananya minim, seperti akses masuk serta area parkirnya.
“JIS harus diaudit, anggaran untuk membangun sangat besar, tapi kenapa tidak standar FIFA? Dengan anggaran sebesar itu, seharusnya secara logika sudah berstandar FIFA,” tutur dia.
Adapun, mengenai rencana renovasi JIS yang dilakukan oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). William mengaku mendukung rencana ini. “Mendukung penuh pemerintah pusat untuk merenovasi JIS agar bisa dipakai ketika Piala Dunia U-17,” kata dia.