Senin 03 Jul 2023 11:05 WIB

Alquran Dibakar Terus, OKI Serukan Langkah Pencegahan Penodaan Alquran

OKI mendesak hukum internasional digunakan untuk menghentikan kebencian agama.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
 Demonstran mengangkat tangan dan mengangkat Alquran saat mereka menghadiri protes menentang pembakarannya di Swedia, di Karachi, Pakistan, Ahad (2/7/2023).
Foto: EPA/ SHAHZAIB AKBER
Demonstran mengangkat tangan dan mengangkat Alquran saat mereka menghadiri protes menentang pembakarannya di Swedia, di Karachi, Pakistan, Ahad (2/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berbasis di Arab Saudi menyerukan langkah-langkah kolektif diperlukan untuk mencegah tindakan penodaan terhadap Alquran.

Organisasi Islam yang terdiri dari 57 negara ini mendesak agar hukum internasional digunakan untuk menghentikan kebencian agama setelah kitab suci Alquran terus-menerus dibakar dalam protes di Swedia.

Baca Juga

Pernyataan oleh OKI yang sebagian besar anggotanya memiliki populasi mayoritas Muslim dikeluarkan setelah pertemuan luar biasa di Jeddah, Arab Saudi.

“Kita harus mengirim pengingat terus-menerus kepada komunitas internasional mengenai penerapan hukum internasional yang mendesak, yang jelas melarang advokasi kebencian agama," kata Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha dilansir dari Middle East Monitor, Senin (3/7/2023).