Rabu 05 Feb 2025 13:43 WIB

Trump akan Kuasai Gaza, MUI Minta OKI Lakukan Langkah Konstruktif

Negara-negara OKI kembali dituntut untuk bersepakat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
logo-OKI
logo-OKI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --  Presiden Amerika Serikat Donald J Trump memutuskan untuk mengambil alih dan memiliki Gaza setelah merelokasi warga Palestina. Menanggapi sikap Trump ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim meminta kepada negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk segera mengambil langkah konstruktif. 

"Negara-negara OKI kembali  dituntut untuk bersepakat melakukan langkah konstruktif menghadapi konspirasi jahat Amerika-Israel, menghentikan keinginan Amerika untuk taking over, owning, menguasai dan mengontrol Gaza," ujar Sudarnoto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (5/2/2025).  

Baca Juga

Menurut dia, ini kesempatan bagi negara-negara OKI dan bahkan masyarakat untuk membantu dan membangun Gaza atau Palestina baru, yang bebas dari segala bentuk penjajahan. Dukungan dan bantuan yang jernih dan tulus, kata dia, hanya bisa dilakukan oleh semua pihak yang selama ini membela Palestina. 

"Jangan berharap terhadap bantuan dan dukungan Amerika untuk rekonstruksi Gaza-Palestina karena di balik itu ada motif busuk," ucap Sudarnoto. 

Dia juga mendorong pemerintah Indonesia untuk terus mengambil Prakarsa melakukan dialog dan konsolidasi dengan negara-negara yang selama ini telah memberikan pembelaan kepada Palestina. 

"Ada lebih 2/3 negara anggota PBB yang telah memberikan dukungan kepada Palestina," kata dia. 

Dia menambahkan, pertemuan-pertemuan bilateral dan multilateral untuk mengawal gencatan senjata ini sungguh sangat penting antara lain untuk melawan ide relokasi Trump.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat, khususnya umat Islam, lembaga-lembaga filantropi dan lembaga/komunitas pembela Palestina agar semakin memperkuat konsolidasi dan kebersamaan untuk terus membantu dan mengawal kemerdekaan Palestina. 

"Jangan biarkan Amerika Serika mengambil alih dan mengontrol Gaza-Palestina. Persatuan di kalangan kita juga sangat penting, konsolidasi komunikasi pemerintah-masyarakat perlu penguatan," jelas Prof Sudarnoto. 

Sebelumnya, Presiden AS Donald J Trump mengatakan, pihaknya akan mengambil alih dan memiliki Gaza setelah memindahkan warga Palestina di tempat lain berdasarkan rencana pembangunan kembali Gaza. Trump mengeklaim, rencana tersebut dapat menjadikan daerah kantong itu "Riviera Timur Tengah".

Dalam pengumuman mengejutkan yang mengubah kebijakan AS selama beberapa dekade terhadap konflik Israel-Palestina, Trump mengatakan pada Selasa (4/2/2025),  pemerintahannya akan mempelopori rencana pembangunan ekonomi di daerah kantong itu. 

Rencana tersebut akan menyediakan lapangan kerja dan perumahan dalam jumlah tak terbatas bagi penduduk di daerah itu.

"AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami juga akan mengerjakannya. Kami akan memilikinya," kata Trump di Gedung Putih pada Selasa (4/2/2025) setelah berunding dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang telah menjadi objek penangkapan Pengadilan Pidana Internasional (ICC) karena terbukti melakukan kejahatan perang.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement