REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada banyak peristiwa yang terjadi pada manusia jelang kematian. Salah satunya adalah dibukanya tabir alam malakut. Ketika manusia akan dicabut rohnya, Allah SWT memerintahkan para malaikatnya untuk memperlihatkan pada orang yang akan meninggal itu tentang alam malakut.
Maka orang yang akan meninggal itu pun akan melihat catatan-catatan amalnya dan tempat yang akan dihuninya setelah meninggal. Sebab itu, jika Allah menghendaki pada orang yang meninggal itu mengungkapkan apa yang dilihatnya, maka lidahnya akan diberikan kemudahan untuk berbicara tentang apa yang baru saja dilihatnya.
Tetapi adakalanya orang yang akan meninggal itu merasa ragu atas apa yang dilihatnya itu. Ia menyangka apa yang dilihatnya itu adalah tipu daya setan padanya. Padahal Allah tengah membukakan hijab sehingga dia bisa melihat alam malakut. Setelah melihat alam malakut itulah maka orang tersebut dicabut nyawanya.
Ini berdasarkan keterangan dalam kitab at Tadzkirah karya Imam Qurthubi.
وقال (أي أبو حامد) : وربما كشف للميت عن الأمر الملكوتي قبل أن يغرغر فعاين الملائكة على حقيقة عمله على ما يتحيزون إليه من عالمهم ، فإن كان لسانه منطلقا حدث بوجودهم ، وربما أعاد على نفسه الحديث بما رأي، وظن أن ذلك من فعل الشيطان به فيسكت حين يعقل لسانه وهم يجذبونها من أطراف البنان ، ورؤوس الأصابع ، و النفس تنسل انسلال القذاة من اسقاء.
Abu Hamid berkata: dan kadangkala tersingkap bagi orang yang akan mati tentang perkara-perkara alam malakut sebelum nyawa sampai tenggorokan (sakaratul maut). Maka diperlihatkan oleh malaikat atas hakikat amal orang yang akan meninggal itu sehingga mengetahui alam yang mereka akan huni. Maka apabila lidah orang yang akan meninggal itu dibebaskan bicara, akan bercerita orang yang akan meninggal itu tentang yang dinamakan padanya, dan kadangkala terulang apa yang dia lihat. Dan ia berprasangka bahwa itu semua adalah perbuatan setan padanya, maka dia terdiam tatkala memahami perkataannya. Dan malaikat mencabut nyawa orang tersebut dari ujung jari-jarinya, dan nyawa pun terlepas bagai air yang mencurah dari tong.
Lebih lanjut dijelaskan dalam kitab tersebut bahwa apabila malaikat maut mencabut roh orang-orang yang sering berbuat dosa maka ibaratnya orang yang sedang menyetrika kain wol basah. Sehingga begitu sakit rasanya. Orang yang penuh dosa dicabut rohnya seolah dihimpit langit dan bumi, bila rohnya telah sampai dada maka dia tidak sedikit pun bisa bicara.