Jumat 07 Jul 2023 15:30 WIB

Angka Kecelakaan Masih Naik, Ini Pentingnya Memakai Transportasi Umum

Kemenhub mendorong masyarakat dapat menggunakan transportasi aktif atau umum.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Penumpang menaiki bus Transjakarta.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penumpang menaiki bus Transjakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar program kampanye Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ). Program tersebut dibuat karena saat ini angka kecelakaan masih terus naik. Untuk mengatasinya, Kemenhub mendorong masyarakat dapat menggunakan transportasi aktif atau umum.

"Transportasi aktif merupakan bagian dari transportasi berkelanjutan. Misalnya, ketika kita naik angkutan umum, maka kita aktif untuk membeli tiket dan jalan ke halte. Kalau transportasi pasif yaitu seperti kita naik kendaraan pribadi, kita hanya duduk. Di negara-negara maju sudah mengarah ke penggunaan transportasi aktif,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Amirulloh dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (6/7/2023).

Baca Juga

PNKJ dibuat untuk menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas sebesar 80 persen. Berdasarkan data Korlantas Polri, pada 2021 angka kecelakaan lalu lintas Indonesia naik hingga 103.645 kasus dibanding pada 2020 yang mencapai 100.028 kasus.

Pada 2019, jumlah korban meninggal akibat kecelakaan mencapai 25.671 jiwa dan pada 2020 turun menjadi 23.529 jiwa. Penurunan terjadi akibat rendahnya mobilisasi masyarakat di era pandemi Covid-19.

Amirulloh menuturkan, dengan beralih menggunakan transportasi umum, sepeda, maupun berjalan kaki dapay menekan angka kecelakaan. Selain itu juga mengurangi tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.

Di menuturkan, program PNKJ yang merupakan tindak lanjut dari seruan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berfokus untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan. "Ini untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan raya, di mana setiap satu jam sebanyak tiga sampai emlat orang meninggal dunia karena kecelakaan," tutur Amirulloh.

Menurutnya, program PNKJ Dunia yang sudah memasuki tahun ke-16 menjadi isu global. Setiap negara dianjurkan untuk melaksanakan program PNKJ yang disesuaikan dengan dinamika kondisi sosial budaya negara masing-masing.

 

Selain mengajak masyarakat untuk menggunakan transportasi aktif, diserukan pula kepada pembuat kebijakan di setiap negara untuk menciptakan jalan berkecepatan rendah di kota-kota di seluruh dunia dengan batas kecepatan 30 kilometer per jam. Seperti misalnya di daerah hunian, area perkantoran, dan tempat bermain.

"Ini diupayakan untuk menurunkan fatalitas sebesar 65 persen indeks fatalitas per 100 ribu penduduk dan 85 persen indeks fatalitas per 10 ribu kendaraan pada 2040," ungkap Amirulloh.

Pada Sabtu (8/7/2023), Kemenhub akan melaksanakan Kick Off Pekan Nasional Keselamatan Jalan yang akan berlangsung di Silang Monas, Jakarta . Program tersebut akan dihadiri sejumlah pihak yang tergabung dalam lima pilar keselamatan jalan dan pihak-pihak terkait lainnya.

Kemudian setelah dilakukannya Kick Off PNKJ akan dilaksanakan juga di sejumlah daerah kegiatan edukasi dan sosialisasi keselamatan jalan. Khususnya menyasar anak-anak dan pelajar sebagai target utama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement