REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan potensi di bidang otomotif, mahasiswa Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar program servis gratis sepeda motor bagi civitas akademika kampusnya. Program yang berlangsung satu pekan sekali itu diharapkan dapat membantu civitas akademika dari kendala yang mereka alami pada sepeda motornya.
“Kami membantu dan membebaskan sivitas akademika seperti karyawan, dosen dan mahasiswa teknik untuk sepeda motor yang bermasalah,” kata Ketua HMM FT UMJ, Indra Mustofa, Jumat (7/7/2023).
Dia menjelaskan, program tersebut sebelumnya sudah pernah dilakukan, tapi hanya satu kali dalam satu tahun. Kini, setiap pekan ada satu hari pelayanan yang dibagi menjadi dua sesi, pertama pada pukul 09:00-11:30 WIB dan sesi kedua pada pukul 13:00-16:00 WIB. Selama berlangsungnya layanan gratis itu, civitas akademika, staf, dan mahasiswa akan sangat antusias.
“Sebanyak 12 sepeda motor diservis pada hari pertama servis. Layanan meliputi tune-up, penggantian oli, radiator, baterai, filter udara, busi, ECU, rantai, serta pemeriksaan dan penyetelan ban, rem, dan komponen lainnya,” jelas dia.
Wakil Dekan III FT UMJ Bidang Kemahasiswaan, Harwidyo Eko Prasetyo, mengatakan, program yang digagas oleh HMM FT UMJ sangat positif. Terlebih, kata dia, kegiatan itu merupakan implementasi dari ilmu yang sudah mereka pelajari dan peroleh saat kuliah ke dalam praktik di lapangan. Dengan begitu, ketika mahasiswa lulus, mereka akan siap untuk langsung kerja di industri.
“Kampus sangat mendukung semua kegiatan mahasiswa yang positif dengan modernisasi peralatan di laboratorium dan juga membentuk Unit Komunitas Mahasiswa (UKM) sebagai wadah bagi mahasiswa untuk meningkatkan kreatifitas sesuai dgn minat dan bakatnya,” jelas Widyo.
Menurut dia, program yang dilakukan HMM FT UMJ itu sangat dirasakan manfaatnya oleh civitas akademika. Sebab, mereka tidak perlu jauh-jauh untuk menyervis kendaraan mereka, cukup di kampus saja. Dia menjelaskan, kegiatan itu akan dilakukan secara rutin dengan skala yang akan diperluas lagi ke depannya.
“Sehingga manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh civitas akademika, tapi juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar kampus,” kata Widyo.