Ahad 09 Jul 2023 16:30 WIB

Bukti-Bukti Allah SWT Menyukai Bilangan Ganjil

Allah SWT menyukai bilangan ganjil.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Bukti-Bukti Mengapa Allah SWT Menyukai Bilangan Ganjil. Foto:   Kubah masjid berlafaskan Allah (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Bukti-Bukti Mengapa Allah SWT Menyukai Bilangan Ganjil. Foto: Kubah masjid berlafaskan Allah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Allah SWT menyukai bilangan ganjil, bukti-buktinya banyak dijabarkan oleh para ulama. Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW pun kerap memperhatikan bilangan-bilangan ganjil dalam segala urusan beliau.

Prof Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr dalam kitab Fikih Asmaul Husna menjelaskan, mengganjil (Al Witru) di antara nama-nama Allah mengandung ketauhidan, kewajiban mentauhidkan dan mengesakan-Nya semata dalam beribadah. Kecintaan Allah terhadap anama Al Witru sesungguhnya hanya ada pada hak orang yang beribadah kepada Allah semata dengan keesaan dan ikhlas serta membuang jauh-jauh sekutu dan tandingan.

Baca Juga

Ditambah lagi tereaturan pada maknanya, kecintaan-Nya terhadap hal-hal ganjil yang Allah syariatkan, yang Dia memerintahkan hal ganjil pada kebanyakan amalan dan ketaatan. Sebagaimana sholat lima waktu, witir sholat malam, jumlah-jumlah thaharah, mengafani mayat, dan lainnya.

Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dengan lafadz darinya dari Ali bin Abi Thalib, bahwasannya ia berkata, "Innal witra laysa bihatmin kal-maktubati, walakin Rasulillahi SAW awtara tsumma qola: awtiruu ya ahlal- quran, fa innallaha witrun yuhibbul witra."

Yang artinya, "Sesungguhnya (sholat) witir hukumnya tidak wajib sebagaimana sholat wajib, hanya saja Rasulullah SAW pernah mengerjakan witir lalu bersabda, 'Kerjakanlah witir wahai para pencinta Alquran, karena sesungguhnya Allah itu Witir (mengganjil) lagi menyukai yang ganjil."

Nabi Muhammad SAW begitu memperhatikan dengan bilangan ganjil dalam setiap urusannya. Telah datang dari beliau, keterangan sarapan dengan tujuh buah kurma, minum air dengan tiga nafas, dan beristighfar sebanyak tiga kali di akhir sholat-sholat wajib.

Pada kebanyakan dzikir-dzikir dan doa-doam beliau juga mengerjakannya dengan ganjil, baik itu sekali, tiga kali, atau tujuh kali, dan seterusnya. Hal ini sebagaimana keterangan yang telah datang dari Nabi dalam sunnahnya yang berharga dan petunjuknya yang penuh berkah.

Adapun di antara kecintaan Allah terhadap bilangan ganjil adalah Dia mengkhususkan 99 nama dari nama-nama-Nya (Asmaul Husna), yang ada keterangannya dari Alquran dan sunnah, bahwasannya bagi siapa saja yang dapat menguasainya secara hapalan, memahami makna kandungannya, dan mengerjakannya, niscaya ia masuk surga.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement