REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mendorong usaha budi daya ikan. Pasalnya, peluang pasar produk ikan dinilai masih terbuka lebar.
“Produksi ikan di Kabupaten Bekasi saat ini masih belum mampu memenuhi kebutuhan pasar. Ini bisa jadi bisnis menjanjikan bagi warga,” kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi Iman Santoso, Senin (1o/7/2023).
Iman menjelaskan, produksi ikan hasil budi daya dan hasil tangkapan di Kabupaten Bekasi mencapai sekitar 89.367 ton per tahun. Meski melebihi target, kata dia, masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan data Dinas Perikanan, kebutuhan ikan konsumsi di Kabupaten Bekasi disebut mencapai sekitar 152.703 ton per tahun. Dengan begitu, ada selisih sekitar 64 ribu ton.
“Hal ini tentu menjadi peluang usaha bagi masyarakat untuk menggeluti budi daya perikanan, budi daya tangkap, hingga usaha pengolahan hasil perikanan di Kabupaten Bekasi,” ujar Iman.
Menurut Iman, produksi ikan di Kabupaten Bekasi sebenarnya mengalami peningkatan, tapi masih belum mencukupi kebutuhan. Kondisi itu membuat Kabupaten Bekasi masih membutuhkan pasokan ikan dari daerah lain.
Karena itu, Iman mendorong warga di Kabupaten Bekasi usaha budi daya ikan. “Apabila ada masyarakat yang ingin memulai, kita siap melayani untuk memberikan pembinaan. Silakan saja datang ke kantor kita kalau mau mencari informasi ataupun konsultasi terkait budi daya ini,” ujar dia.
Bagi warga yang akan memulai usaha atau pemula, Iman menyarankan media budi daya maupun skema usaha yang sesuai kemampuan, namun tetap menghasilkan. Misalnya, kata dia, budi daya ikan lele dengan bioflok.
“Budi daya ikan lele ini hampir di setiap kecamatan ada. Metode seperti ini, kalau dikelola dengan serius, hasilnya sangat menjanjikan,” kata Iman.