REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insidious: The Red Door tayang mulai hari ini, Rabu (12/7/2023), di bioskop Indonesia. Angsuran kelima Insidious ini menghadirkan alur cerita yang lebih sederhana dan jumpscare yang tidak terlalu intens.
Patrick Wilson kembali memerankan Josh, sementara Ty Simpkins kembali menjadi Dalton dengan paras yang sudah dewasa muda karena ia sudah masuk di perguruan tinggi. Josh dan Dalton telah lama dibuat lupa dengan kebiasaan aneh mereka, yang bisa melakukan perjalanan dalam tidur (traveller).
Sejak usia 10 tahun hingga kini 19 tahun, Dalton selalu merasa ada hal yang disembunyikan oleh keluarganya tentang masa lalunya. Sementara Josh juga hidup dalam kebingungan selama sembilan tahun, hingga ia menjadi orang yang mudah lupa.
Insidious 5 akan membuat mereka kembali menggali masa lalu kelam dan mengerikan itu, dan masuk lebih jauh ke perjalanan dalam tidur mereka menuju The Further. Mereka akan kembali mencari tahu apa sebenarnya yang ada di balik Pintu Merah.
Patrick Wilson membuat debut penyutradaraannya di film ini. Kemudian Jason Blum, Oren Peli, James Wan, dan Leigh Whannell, duduk sebagai produser. Skenario ditulis oleh Scott Teems berdasarkan karakter yang dibuat oleh Leigh Whannell.
Teror jumpscare khas film-film Insidious terdahulu, masih bisa ditemukan pada angsuran kelima ini. Hanya saja, porsinya tidak seintens keempat film lainnya, dan latarnya pun tidak lagi dalam sebuah rumah, melainkan asrama mahasiswa.
Kemudian, ada pula adegan yang tak pernah diperlihatkan dalam film-film sebelumnya, seperti adegan menjijikkan ketika muntahan makhluk astral menimpa wajah Dalton. Meski hanya satu adegan, tetapi ini berhasil membuat penonton merasa mual.
Alih-alih ingin memperlihatkan kekuatan iblis merah yang bisa menyerang manusia dari alamnya sendiri, ini justru menjadi terasa aneh karena sebelumnya sang iblis harus merasuki tubuh manusianya dulu baru bisa menyerang. Penyerangan ini memang terasa menegangkan, dengan iblis merah yang bisa mengganggu manusia tanpa terlihat, namun juga terasa seperti seadanya.
Sang penulis seolah tak ingin mencari penggambaran lain untuk memperlihatkan kekuatan iblis merah yang bertambah besar. Alur ceritanya juga lebih sederhana karena hanya mengaitkan dengan film Insidious 1 dan Insidious 2. Wajar saja jika para kritikus film Amerika Serikat, mengatakan alur cerita Insidious: The Red Door ini membosankan dan mudah ditebak.
Yang juga agak mengecewakan adalah kemunculan Elise (Lin Shaye) bersama dua koleganya Tucker (Angus Sampson) dan Specs (Leigh Whannel) yang kerap memberi bumbu humor pada film sebelumnya kini justru hanya dijadikan pemanis. Para penggemar mungkin berharap Tucker dan Specs yang merupakan pengusir hantu itu bisa menjalankan aksi bersama Josh dan Dalton.
Andai dalam adegan penelusuran The Further mengajak dua orang tersebut, film akan lebih berwarna karena pasti membuat tertawa. Kemudian suasana mengerikan juga pasti akan lebih kental dan kuat, dengan dramatisasi yang mereka lakukan saat menjalankan tugas.