REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Luca Marini, saudara tiri dari sang legenda yang juga Greatest Of All Time (GOAT) MotoGP, Valentino Rossi, dituntut memenuhi ekspektasi besar. Ada penjelasan yang sederhana dan masuk akal tentang bagaimana pembalap tim VR46 Ducati itu memulai perjalanannya di MotoGP.
"Kami beruntung karena pada usia saya, banyak keluarga di Italia yang ingin anak-anaknya mencoba motor bebek," kata Marini kepada ESPN belum lama ini. "Itu adalah periode sekitar tahun 2000 ketika MotoGP menjadi olahraga yang sangat penting di dunia, dan terutama di Italia, karena Vale."
Vale yang dimaksud Marini adalah sapaaan untuk Valentino Rossi, sembilan kali juara dunia grand prix motor yang secara universal dianggap sebagai yang terhebat sepanjang masa. Ia juga merupakan saudara tiri Marini.
Rossi berusia 18 tahun ketika ibunya mengandung Marini. Saat itu bulan Agustus 1997, dan Rossi hanya tinggal beberapa pekan lagi untuk memenangkan gelar juara dunia pertama dari sembilan gelar juara yang kemudian hari menjadi koleksinya.
Begitu besar semangatnya, begitu besar karismanya, hingga prestasinya yang luar biasa di atas lintasan menghasilkan status selebritas di luar lintasan. Rossi menyinggung bahwa ia tak dapat keluar dari rumahnya di Kota Milan tanpa dikerumuni para penggemarnya, dan akhirnya meninggalkan Italia untuk menjalani kehidupan yang lebih tenang di London, Inggris, pada tahun 2000, sebelum kembali ke negara asalnya pada akhir dekade ini dan berbagi rumah dengan adik laki-lakinya.
"Dia hanya kakak saya, dan saya tidak pernah berpikir tentang bagaimana dia menjadi terkenal, populer, dan penting bagi olahraga ini," kata Marini menjelaskan. "Ini adalah sesuatu yang terpikir ketika saya mulai memasuki kejuaraan dunia. Ketika saya berada di rumah menonton balapan dan hari Senin ia akan kembali ke rumah. Saya baru saja melihat kakak saya pulang kerja, ini sangat normal."
Alessio "Uccio" Salucci menyaksikan langsung dualitas Rossi. Ia adalah teman masa kecil Rossi, asisten, dan orang kepercayaannya, dan sekarang menjadi team principal di tim VR46 Ducati milik Rossi. Ia mengenal Marini sejak ia masih di dalam kandungan dan mengingat bayangan besar yang ditimbulkan oleh legenda Rossi. Ia bercanda bahwa Luca memilih olahraga terburuk untuk berkompetisi.
Pertama, ada tekanan. Memiliki garis keturunan dengan pembalap terhebat yang pernah ada dalam olahraga ini menciptakan ekspektasi untuk tampil setara.
"Mustahil untuk membuat perbandingan dengan Vale," kata Marini. "Bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk semua orang, untuk Marc Marquez, untuk Alex Rins, untuk Pecco Bagnaia, untuk Fabio Quartararo. Ini tidak mungkin. Ini adalah sejarah yang sama sekali berbeda, ini adalah era yang berbeda, motor yang berbeda. Ini adalah dunia yang sama sekali berbeda."