REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Jawa Barat, telah menyerap beras petani mencapai 81 ribu ton atau 85 persen dari target 96 ribu ton beras. Penyerapan beras ini dilakukan dalam rangka memenuhi stok cadangan pangan.
"Kami sudah melakukan penyerapan beras petani hingga tanggal 14 Juli 2023 mencapai 81 ribu ton lebih," kata Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Imam Firdaus Jamal, Senin (17/7/2023).
Imam mengatakan, penyerapan beras petani yang berada di Kabupaten Cirebon, Majalengka, dan Kuningan terus dilakukan, agar dapat mengamankan cadangan beras pemerintah (CBP).
Selain itu, Bulog Cirebon juga berupaya terus menjaga harga beras petani, apalagi ketika masuk masa panen raya, namun pada tahun 2023 ini harga ditingkat petani tidak terlalu bergejolak.
Pihaknya menyerap beras petani dengan harga cukup tinggi yaitu mencapai Rp 9.950 per kilogram dengan syarat sudah berada di depan gudang.
"Harga beras ditingkat petani tidak terlalu bergejolak. Dan kami terus melakukan penyerapan beras untuk cadangan," tuturnya.
Imam menambahkan, Bulog Cirebon pada tahun 2023 ditargetkan menyerap beras milik petani sebanyak 96.500 ton, dengan perincian beras medium 87.500 ton, sedangkan beras premium 9.000 ton.
Dia menjelaskan, dari target tersebut telah terealisasi sebanyak 81.988 ton atau 85 persen, sehingga dipastikan dapat melampaui yang telah ditargetkan.
"Kami pastikan penyerapan beras petani pada tahun 2023 ini bisa memenuhi target, dan ketika diminta terus menyerap akan kami lakukan," katanya.
Pada tahun 2022, kata Imam, Bulog Cirebon bahkan menyerap beras petani mencapai 190 persen dari target yang telah ditetapkan, di mana dari target 36.368 ton terealisasi 69.630 ton.