Rabu 19 Jul 2023 11:47 WIB

Tradisi Bermain Sepakbola Api di Bandung Sambut Tahun Baru Islam

Permainan yang sudah turun temurun itu bertujuan untuk merekatkan tali silaturahim.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Tradisi permainan sepakbola api digelar masyarakat di Kabupaten Bandung menyambut tahun baru Islam 1445 Hijriah, Selasa (18/7/2023) malam.
Foto: Dok Republika
Tradisi permainan sepakbola api digelar masyarakat di Kabupaten Bandung menyambut tahun baru Islam 1445 Hijriah, Selasa (18/7/2023) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah. Kegiatan yang sering kali dilakukan yaitu melaksanakan pawai obor seperti yang ada di Kota Bandung dan sekitarnya.

Namun, bagi masyarakat RW 11 Cibiru, Kabupaten Bandung. Kegiatan menyambut tahun baru Islam yaitu dengan menggelar permainan sepakbola api, pada Selasa (18/7/2023) malam.

Baca Juga

Permainan sepakbola api yang digelar tidak jauh berbeda dengan futsal pada umumnya. Tiap tim beranggotakan lima orang dengan dua babak berdurasi masing-masing 5 menit. Yang membedakan bola yang digunakan yaitu bola yang dipenuhi api.

Permainan yang sudah turun temurun dilakukan itu bertujuan untuk merekatkan tali silaturahmi. Sekaligus cara lain berdakwah mengajak masyarakat sholat berjamaah di masjid.

photo
Tradisi permainan sepakbola api digelar masyarakat di Kabupaten Bandung menyambut tahun baru Islam 1445 Hijriah, Selasa (18/7/2023) malam. - (Dok Republika)

 

Ketua DKM Masjid Safinatusalam Abdurahman El Fikri mengatakan kegiatan sepakbola api sempat berhenti selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19. Pada tahun 2023, permainan sepakbola api menyambut tahun baru islam kembali digelar. "Tujuannya tidak muluk-muluk supaya kita merekatkan perdaudaraan di perayaan tahun baru Islam," ucap dia, Rabu (19/7/2023).

Ia berharap kebersamaan masyarakat tetap terjaga. Selebihnya, permainan sepakbola api diadakan untuk memancing masyarakat agar sholat di masjid. "Ini jalan dakwah, kita tidak selalu di mimbar. Kita dengan cara ini merangkul agar jamaah dapat bergabung," ungkap dia.

Ia mengatakan seluruh elemen masyarakat terlibat dalam kegiatan tersebut. Dengan keterlibatan semua pihak diharapkan dapat terjalin kebersamaan dan kekeluargaan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement