REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Rasulullah merupakan salah satu Majelis Dzikir dan Sholawat pemuda terbesar di Jakarta yang didirikan dan diasuh oleh Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa. Majelis Rasulullah telah mengepakkan sayapnya di beberapa negara yang membuat cabang resmi seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam dan Australia serta Amerika Serikat.
Bahkan, saat ini Majelis Rasulullah sudah sampai ke China. Dewan Syuro Majelis Rasulullah, Habib Nabiel Al Musawa berterimakasih kepada pemerintah China karena telah sekarang sudah ada cabang Majelis Rasulullah di Hong Kong.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Dubes (China) dan juga pemerintah RRC pada umumnya karena dari 13 provinsi majelis kami, Majelis Rasulullah dan cabangnya di enam negara salah satunya adalah di Hong Kong," ujar Habib Nabiel saat menyampaikan tausiyah dalam acara "Festival Hijriah: Pentas Seni Muslim Xinjiang" yang digelar Republika di Graha Bhakti Budaya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (19/7/2023)
Pemerintah China telah memberikan izin kepada Majelis Rasulullah untuk berdakwah di Hong Kong. Karena itu, secara khusus Habib Nabiel juga berterimakasih kepada Duta Besar Republik Rakyat China untuk Republik Indonesia Lu Kang yang hadir dalam Festival Hijriah ini.
"Alhamdulillah kami sudah mendapatkan Majelis Rasulullah cabang Hong Kong, mendapatkan licenses untuk beraktivitas di Hong Kong," ucap Habib Nabiel.
Sebagai informasi, Republika bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) menggelar Festival Hijriah yang digelar di sembilan kota. Festival Hijriah untuk memeriahkan Tahun Baru Islam 1445 H ini digelar perdana di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta dengan menghadirkan tausiyah Tahun Baru Hijriah dari Habib Nabiel Almusawa.
Festival Hijriah ini dimeriahkan dengan penampilan parade seni dan budaya dari Muslim Xinjiang oleh kelompok seni Art Troupe Performance. Para hadirin dipukau oleh hiburan lewat ragam lagu, seni tari, opera hingga akrobat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika