MAGENTA -- Google sedang menjajaki penggunaan alat kecerdasan buatan (AI) untuk menulis artikel berita. Google juga sedang dalam pembicaraan dengan sejumlah media untuk menggunakan alat tersebut.
Penggunaan AI diharapkan bisa membantu jurnalis. Dilansir di Arab News, Kamis (20/7/2023), juru bicara Google tidak menyebutkan nama media tersebut, tetapi New York Times melaporkan Google telah mengadakan diskusi dengan Washington Post, pemilik Wall Street Journal News Corp. dan bahkan New York Times.
BACA JUGA: Siap-Siap, Google Berencana Hapus Akun tidak Aktif Mulai Desember
.
Alat AI ini dapat membantu jurnalis dengan opsi tajuk utama atau gaya penulisan yang berbeda. Misalnya, dengan cara yang dapat meningkatkan pekerjaan dan produktivitas jurnalis.
Menurut juru bicara Google, ini adalah tahap awal dalam mengeksplorasi ide. “Sederhananya, alat-alat ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak dapat, menggantikan peran penting yang dimiliki jurnalis dalam melaporkan, membuat, dan memeriksa fakta artikel mereka,” kata juru bicara itu.
Arab News menghubungi juru bicara Google untuk menanyakan apakah alat baru tersebut mendukung bahasa Arab atau saat ini hanya tersedia dalam bahasa Inggris.
BACA JUGA: Inikah Akhir Sebuah Era? Google Tinggalkan Password dan Beralih ke Teknologi Ini
Hal yang meresahkan...
Hal yang Meresahkan
Namun, beberapa eksekutif yang melihat promosi Google menggambarkannya sebagai hal yang meresahkan. New York Times (NYT) menambahkan para eksekutif tersebut meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Alat AI yang diluncurkan itu disebut Genesis secara internal di Google, kata NYT, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. NYT melaporkan beberapa penguji Genesis menyatakan skeptis tentang produk jadi.
BACA JUGA: On This Day: 1 April 2004, Google Luncurkan Gmail
.
Mereka mengatakan alat tersebut tampaknya mengabaikan proses jurnalistik yang menghasilkan tulisan yang akurat dan dapat dicerna. Seorang juru bicara News Corp menolak mengomentari laporan NYT atau alat AI.
"Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan Google, dan kami menghargai komitmen jangka panjang (CEO Google) Sundar Pichai untuk jurnalisme," katanya.
NYT dan Washington Post tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters di luar jam kerja reguler. Berita itu muncul beberapa hari setelah Associated Press mengatakan akan bermitra dengan pemilik ChatGPT OpenAI untuk mengeksplorasi penggunaan AI generatif dalam berita, sebuah kesepakatan yang dapat menjadi preseden untuk kemitraan serupa antarindustri.
Awal bulan ini, surat kabar berbahasa Arab yang berbasis di London, Elaph, merilis pembawa berita yang dihasilkan oleh AI. Ini adalah yang pertama dari serangkaian fitur yang menurut outlet tersebut akan membantu transisi ke era digital.
Beberapa outlet sudah menggunakan AI generatif untuk konten mereka. Namun, publikasi berita lambat mengadopsi teknologi tersebut karena kekhawatiran tentang kecenderungannya menghasilkan informasi yang salah secara faktual, serta tantangan dalam membedakan antara konten yang diproduksi oleh manusia dan program komputer.
BACA JUGA:
▶ Kisah Soedirman: Guru SD yang Jadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat
▶ Pernah Ditanya Soal Perbedaan Waktu Hari Raya, Ini Jawaban Buya Hamka
▶ Benarkah Sunan Ampel, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati Keturunan Tionghoa?
▶ 8 Amalan Sunnah di Hari Jumat, Jika Dikerjakan Mendapat Pahala
▶ Bacaan Doa Iftitah Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahan