REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggaraan haji 2023 telah menunjukkan bahwa layanan ‘Haji Ramah Lansia’ menjadi jangkar bagi pelaksanaan haji masa depan. Model dan sistem layanan baru ini terbukti banyak memberikan kemudahan, kebaikan, ketenangan, dan kenyamanan bagi puluhan ribu jamaah lansia Indonesia.
Kementerian Agama meminta penyuluh agama Islam untuk pro aktif mensosialisasikan kepada masyarakat luas tentang layanan haji saat ini terkhusus bagi jamaah lansia.
"Kami mendorong para penyuluh agama Islam memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa Kementerian Agama selalu berkomitmen pada fasilitas terbaik dan perhatian khusus kepada jamaah lansia," kata Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Ahmad Zayadi, di Jakarta, Kamis (20/07/2023).
Zayadi juga mengajak para dai, pimpinan majelis taklim, ormas atau lembaga keislaman untuk memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa calon jamaah haji lansia tidak perlu risau dan khawatir saat berada nanti berada di Tanah Suci.
“Pemerintah Indonesia mengerahkan banyak petugas haji yang profesional untuk melayani para tamu-tamu Allah, jadi layanan haji ke depan akan tetap mengutamakan fasilitas yang terasa lebih mudah dan nyaman bagi jamaah lansia,” ucapnya.
“Setiap dai, pimpinan majelis taklim, ormas keislaman dapat meyakinkan jamaah atau anggotanya yang masuk kategori lansia agar merasa aman dan nyaman saat melaksanakan ibadah haji tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya,” tambah Zayadi.
Direktur Penais ini berharap, para penyuluh agama Islam dapat melaksanakan dorongan ini dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi.
“Bersama para pemuka agama lainnya, dengan sosialisasi dan silaturahmi yang efektif akan membantu masyarakat lebih memahami dan mengapresiasi pentingnya Layanan Haji Ramah Lansia, sehingga jamaah lansia dapat menunaikan ibadah haji dengan nyaman dan lancar,” pungkasnya.