Jumat 21 Jul 2023 11:54 WIB

Penyuluh Agama dan Lembaga Keagamaan Didorong Menjelaskan Layanan Haji Ramah Lansia

Dengan sosialisasi yang efektif bantu masyarakat pahami pentingnya Haji Ramah Lansia

Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Ahmad Zayadi, di Jakarta, Kamis (20/07/2023).
Foto: dok Kemenag
Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Ahmad Zayadi, di Jakarta, Kamis (20/07/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggaraan haji 2023 telah menunjukkan bahwa layanan ‘Haji Ramah Lansia’ menjadi jangkar bagi pelaksanaan haji masa depan. Model dan sistem layanan baru ini terbukti banyak memberikan kemudahan, kebaikan, ketenangan, dan kenyamanan bagi puluhan ribu jamaah lansia Indonesia.

Kementerian Agama meminta penyuluh agama Islam untuk pro aktif mensosialisasikan kepada masyarakat luas tentang layanan haji saat ini terkhusus bagi jamaah lansia.

"Kami mendorong para penyuluh agama Islam memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa Kementerian Agama selalu berkomitmen pada fasilitas terbaik dan perhatian khusus kepada jamaah lansia," kata Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Ahmad Zayadi, di Jakarta, Kamis (20/07/2023).

Zayadi juga mengajak para dai, pimpinan majelis taklim, ormas atau lembaga keislaman untuk memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa calon jamaah haji lansia tidak perlu risau dan khawatir saat berada nanti berada di Tanah Suci.

“Pemerintah Indonesia mengerahkan banyak petugas haji yang profesional untuk melayani para tamu-tamu Allah, jadi layanan haji ke depan akan tetap mengutamakan fasilitas yang terasa lebih mudah dan nyaman bagi jamaah lansia,” ucapnya.

“Setiap dai, pimpinan majelis taklim, ormas keislaman dapat meyakinkan jamaah atau anggotanya yang masuk kategori lansia agar merasa aman dan nyaman saat melaksanakan ibadah haji tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya,” tambah Zayadi.

Direktur Penais ini berharap, para penyuluh agama Islam dapat melaksanakan dorongan ini dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi. 

“Bersama para pemuka agama lainnya, dengan sosialisasi dan silaturahmi yang efektif akan membantu masyarakat lebih memahami dan mengapresiasi pentingnya Layanan Haji Ramah Lansia, sehingga jamaah lansia dapat menunaikan ibadah haji dengan nyaman dan lancar,” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement