Jumat 21 Jul 2023 13:08 WIB

Hidup dengan 1 Ginjal, Mungkinkah? Ini Kata Dokter

Benerapa risiko kesehatan bisa terjadi setelah pengangkatan ginjal.

Rep: Desy Susilawati / Red: Qommarria Rostanti
Sindikat penjualan ginjal (ilustrasi). Seseorang masih memungkinkan hidup meaki hanya dengan satu ginjal.
Foto: Foto : Mardiah
Sindikat penjualan ginjal (ilustrasi). Seseorang masih memungkinkan hidup meaki hanya dengan satu ginjal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kasus sindikat penjualan ginjal terkuak di Bekasi, Jawa Barat. Tersangka menjual ginjal demi mendapatkan uang untuk menutupi kebutuhan ekonomi keluarga. 

Pertanyaannya kemudian, setelah seseorang menjual ginjal, mungkinkah hidup hanya dengan satu ginjal? Apa dampak kesehatan hidup dengan satu ginjal?

Baca Juga

Dilansir laman Mishra Urology, Jumat (21/7/2023), ahli Ulurologi di Bhubaneswar, India, dr Sumanta Mishra menjelaskan pengangkatan ginjal (nephrectomy) adalah operasi yang dilakukan untuk mengangkat sebagian atau seluruh ginjal. Bergantung pada kebutuhan, itu dilakukan dengan cara yang berbeda. 

Itu mungkin melibatkan pengangkatan sebagian ginjal (nefrektomi parsial) atau pengangkatan ginjal lengkap (nefrektomi sederhana). Bisa pula abstraksi satu ginjal bersama dengan kelenjar adrenal (Nefrektomi radikal) dan lemak di sekitarnya. Terkadang kelenjar getah bening di sekitarnya juga dapat diangkat jika diperlukan.

Ada risiko yang terkait dengan segala jenis operasi termasuk pengangkatan ginjal. Anda bisa saja menemukan gumpalan darah di dalam kaki yang mungkin menyebar ke paru-paru.

Risiko lainnya adalah adanya infeksi pada paru-paru, kandung kemih, ginjal atau luka operasi. Anda juga mungkin mengalami kehilangan darah. Selain itu, kemungkinan lainnya adalah masalah pernapasan, stroke atau serangan jantung selama operasi serta respons terhadap obat-obatan.

Dr Mishra mengatakan, beberapa risiko terkait dengan prosedur pengangkatan ginjal adalah gagal ginjal pada ginjal yang tersisa. Anda juga mungkin mengalami cedera pada struktur atau organ lain bahkan kemungkinan ginjal lain tidak berfungsi dengan baik setelah pengangkatan ginjal. Selain itu, risiko lainnya adalah hernia luka operasi.

Dilansir laman Health Central pada Jumat (21/7/2023), setelah operasi, Anda mungkin akan mengalami sakit perut selama satu atau dua pekan, tetapi dokter akan memberikan obat pereda nyeri untuk ini. Efek samping umum lainnya adalah sembelit, diare, gas, mual, atau sakit kepala. Anda mungkin merasa lelah lebih cepat dari biasanya dan merasa kekurangan energi, perlu beberapa bulan untuk mendapatkan kembali energi Anda. 

"Tetapi bagi sebagian besar pasien sehat yang tidak memiliki hipertensi atau diabetes jangka panjang, tubuh menyesuaikan diri dengan cepat terhadap hilangnya satu ginjal dalam beberapa minggu, terkadang bahkan dalam hitungan hari," ujar Jennifer Linehan, ahli urologi bersertifikat, ahli onkologi urologi, dan profesor urologi dan onkologi urologi di John Wayne Cancer Institute di Providence Saint John's Health Center di Santa Monica, California.

Secara keseluruhan, sungguh menakjubkan betapa cepatnya tubuh beradaptasi dengan organ yang hilang. “Ketika satu ginjal diangkat, ginjal yang lain tumbuh besar untuk memenuhi kebutuhan ginjal yang tersisa untuk menyaring dan membersihkan darah,” kata dr Ramin. 

Selama proses ini (disebut hipertrofi konsentris), ginjal yang tersisa akan tumbuh sekitar 20 persen sampai 30 persen lebih besar. Jangan khawatir, Anda tidak akan merasakannya, tetapi dokter dapat mengamatinya melalui evaluasi radiografi, seperti ultrasonografi, MRI, atau CT scan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement