REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit perlemakan hati biasanya tak memunculkan gejala signifikan sebelum mencapai tahap yang berat. Meski begitu, beberapa perubahan di area mulut dapat mengindikasikan adanya penyakit tersebut.
"Penyakit perlemakan hati disebabkan oleh penumpukan lemak pada sel-sel hati. Seiring waktu, penumpukan ini bisa memicu peradangan dan kerusakan hati," jelas dokter gigi spesialis periodonti, dr Sulaman Anwar, seperti dilansir Express pada Jumat (21/7/2023).
Tanda penyakit perlemakan hati bisa muncul di area mulut karena penumpukan lemak pada hati dapat mengganggu kemampuan organ tersebut dalam memproduksi faktor pembekuan di dalam tubuh. Akibatnya, gangguan pada organ hati ini dapat memicu terjadinya gusi bengkak dan berdarah.
Gusi yang bengkak dan berdarah bukan satu-satunya perubahan di area mulut yang dapat menjadi pertanda penyakit perlemakan hati. Ada beragam perubahan lain yang juga patut diwaspadai berkaitan dengan penyakit perlemakan hati. Berikut ini adalah lima tanda peringatan penyakit perlemakan hati di area mulut:
1. Bibir dan gusi berubah warna atau telrihat pucat. Perubahan ini dapat terjadi karena kerusakan hati bisa memicu anemia dan membuat bibir serta gusi tampak pucat.
2. Gusi berdarah dan bengkak. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya penurunan faktor pembekuan yang diproduksi oleh hati.
3. Lidah memerah. Toksin atau racun yang tak bisa diproses oleh hati akan masuk ke dalam darah dan menyebabkan perubahan tampilan serta kelembapan lidah.
4. Bau mulut. Keluhan bau mulut bisa muncul karena hati tak bisa mendetoksifikasi zat-zat kimia di dalam tubuh dengan sebagaimana mestinya.
5. Mulut kering. Penurunan produksi saliva bisa terjadi bila penyakit perlemakan hati sudah mengganggu pencernaan.
"Bila menemukan serangkaian gejala ini di mulut, langka paling penting yang perlu dilakukan adalah periksakan diri ke dokter," kata dr Anwar.
Penyakit perlemakan hati bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti konsumsi alkohol berlebih, riwayat diabetes, kadar trigliserida yang tinggi, atau kegemukan. Terapi untuk penyakit perlemakan hati akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan penyebab penyakit perlemakan hati. Opsi terapi untuk penyakit perlemakan hati mencakup perubahan gaya hidup, penggunaan obat-obatan, hingga transplantasi hati.
Penting bagi pasien penyakit perlemakan hati untuk mendapatkan diagnosis dan terapi sedini mungkin. Bila penyakit perlemakan hati dibiarkan begitu saja, pasien bisa berisiko mengalami komplikasi yang lebih serius seperti sirosis atau kerusakan hati kronis di mana organ hati sudah diselimuti jaringan parut dan tak bisa bekerja dengan optimal.