REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Papua dan Papua Barat menargetkan pasokan minyak goreng merek Minyakita bakal masuk pada pekan depan sebanyak 5 kontainer atau 100 ribu liter dengan kemasan model bantal.
Wakil Pimpinan Kanwil Bulog Papua dan Papua Barat Dedy Apriliady, di Jayapura, Jumat (21/7/2023), mengatakan, stok Minyakita memang mengalami kekurangan, tapi itu dikarenakan keterlambatan pengiriman. "Jadi memang ada keterlambatan minyak goreng dan baru akan masuk antara Senin atau Selasa (24-25/7/2023) sebanyak lima kontainer atau 100 ribu liter," kata Dedy.
Menurut Dedy, stok yang masuk ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan akan minyak goreng di sana. Sebab komoditas ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
"Untuk minyak goreng merek Minyakita bukan hanya kami pemasok satu-satunya dimana Bulog sebagai distributor, sehingga di Papua masih banyak distributor lainnya," ujarnya.
Dedy menjelaskan, untuk kemasan yang dalam perjalanan ini sebanyak lima kontainer dalam bentuk bantal. Namun untuk empat kontainer baru akan masuk lagi dalam kemasan standing pouch atau kemasan berdiri, sehingga diharapkan masyarakat tidak terpengaruh dengan adanya berita bohong terkait stok minyak goreng tersebut.
"Harga Minyakita masih sama dengan sebelumnya yakni Rp 14 ribu per liter dimana sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah," kata Dedy.