Senin 24 Jul 2023 06:05 WIB

Kementerian PUPR: Program Sejuta Rumah Semester I Capai 480.438 Unit

Program Sejuta Rumah terdiri atas 420 ribu rumah masyarakat berpenghasilan rendah.

Red: Friska Yolandha
Suasana perumahan bersubsidi di Kawasan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/2/2023). Penyaluran KPR BTN sangat membantu masyarakat Indonesia dalam memiliki hunian layak dan terjangkau. KPR BTN juga mampu mendukung terwujudnya ekosistem perumahan Indonesia yang baik dan stabil sehingga mampu menjaga stabilitas perekonomian nasional serta mendukung program perumahan. Setelah fokus membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Bank BTN kini mulai menyasar sektor pekerja informal
Foto: Republika/Prayogi
Suasana perumahan bersubsidi di Kawasan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/2/2023). Penyaluran KPR BTN sangat membantu masyarakat Indonesia dalam memiliki hunian layak dan terjangkau. KPR BTN juga mampu mendukung terwujudnya ekosistem perumahan Indonesia yang baik dan stabil sehingga mampu menjaga stabilitas perekonomian nasional serta mendukung program perumahan. Setelah fokus membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Bank BTN kini mulai menyasar sektor pekerja informal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan mencatat capaian Program Sejuta Rumah (PSR) pada Semester I Tahun 2023 mencapai 480.438 unit. Pemerintah melalui Kementerian PUPR terus mendorong Program Sejuta Rumah (PSR) sebagai upaya penyediaan hunian layak bagi masyarakat Indonesia.

"Kami (Kementerian PUPR) terus mendorong program pro-rakyat seperti Program Sejuta Rumah untuk menyediakan hunian layak bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto di Jakarta, Ahad (23/7/2023).

Baca Juga

Hingga semester I tahun 2023 ini, PSR tercatat sudah mencapai 480.438 unit. Ini terdiri atas 420.645 unit rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 59.793 unit rumah non-MBR.

Untuk rumah non-MBR sebanyak 59.793 unit terdiri atas pembangunan rumah oleh pengembang sebanyak 27.544 unit dan masyarakat 32.249 unit. Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan berharap hingga akhir tahun 2023 ini jumlah pembangunan rumah bisa terus meningkat lagi mengingat kebutuhan hunian masyarakat semakin meningkat.

Guna menyukseskan program tersebut, Ditjen Perumahan juga meminta peran aktif pemerintah daerah serta para pemangku kepentingan bidang perumahan seperti kementerian/ lembaga, pengembang perumahan, perbankan, sektor swasta serta masyarakat dalam pembangunan hunian yang memenuhi syarat-syarat rumah sehat dan layak huni.

Selain itu, Ditjen Perumahan juga mendorong peran Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) dalam proses pendataan pembangunan rumah di daerah. Berdasarkan data Direktorat Rumah Umum dan Komersial (RUK) Ditjen Perumahan, capaian rumah MBR berasal dari kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR 201.846 unit, Kementerian/ Lembaga lainnya 5.711 unit, pemerintah daerah 16.688 unit. Selain itu juga ada pengembang non-FLPP 183.207 unit, Corporate Social Responsibility (CSR) perumahan 776 unit dan masyarakat 12.417 unit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement