Senin 24 Jul 2023 11:29 WIB

Kritik Menohok Musisi untuk The 1975: Kehilangan Fans dan tak Diundang Negara Islam

Dari Duta Sheila On 7 hingga musisi Korea David Choi mengkritik band The 1975.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Band asal Inggris The 1975. Band tersebut mendapat berbagai kritikan pedas usai menunjukkan tak bermoral dengan ciuman sesama jenis di Good Vibes Festival.
Foto: EPA
Band asal Inggris The 1975. Band tersebut mendapat berbagai kritikan pedas usai menunjukkan tak bermoral dengan ciuman sesama jenis di Good Vibes Festival.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tindakan tak bermoral band The 1975 di atas panggung Good Vibes Festival membuat publik geram. Bahkan para musisi tak segan mengeluarkan kritiknya terhadap band asal Inggris itu.

Sebelumnya, ada Iqbaal Ramadhan yang diberitakan tidak akan lagi menjadi menjadi penggemar band tersebut. Iqbaal bahkan menyebut kelakukan amoral yang dilakukan personel The 1975 vokalis Matty Healy dan pemain bas Ross MacDonald sebagai aksi menjijikkan.

Baca Juga

Ada juga vokalis Sheila On 7 yang menyindir The 1975. Sheila On 7 dipercaya menggantikan The 1975 di festival musik We The Fest, Jakarta, Indonesia. Akibat ulah di Malaysia, penampilan The 1975 di Indonesia dibatalkan.

Dari atas panggung, Duta mengatakan, “Selamat malam We The Fest 2023. Teman-teman sehat semuanya? Perkenalkan kami Sheila on f*cking Seven-ty Five".

Bukan hanya Duta Sheila on 7 dan Iqbaal Ramadan yang menunjukkan tidak suka dengan perilaku amoral The 1975, musisi Tanah Air lain ada juga yang memberi komentar langsung di akun Instagram The 1975.

And also you’re not welcome in IndonesiaWe stand with our Malaysian brothers. (Dan juga Anda tidak diterima di Indonesia. Kami berdiri bersama saudara-saudara Malaysia kami-Redaksi),” kata Ifan vokalis Seventeen berkomentar.

Eat your own s*it,” kata Eno Netral juga berkomentar di akun resmi itu.

Ada juga musisi asal Korea Selatan yang tinggal di Amerika Serikat, David Choi, juga menyayangkan perilaku The 1975 yang sangat egois, tidak profesional, dan tidak menghargai privilege yang dimilikinya karena memiliki banyak fans di Asia Tenggara.

“Merupakan suatu kehormatan besar untuk memiliki penggemar yang mendukung Anda di Asia Tenggara. Dan apa yang Anda lakukan sangat egois, tidak profesional, dan yang terpenting, 'privilege' (yang jelas tidak Anda pedulikan atau bahkan sadari),” kata David ikut berkomentar di akun The 1975.

Membuat fans pergi...lanjutkan membaca>>

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement