REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Anggota Komisi VI DPR, Andre Rosiade, menilai belum waktunya posisi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati diganti. Menurut Andre, kinerja Pertamina di bawah Nicke cukup baik. Terutama, dalam hal bersih-bersih dan membenahi manajemen Pertamina.
"Catatan saya terutama kami di DPR sebagai mitra kerja Pertamina di bawah ibu Nicke cukup baik. Ibu Nicke punya roadmap yang jelas untuk Pertamina," kata Andre di Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Selasa (25/7/2023).
Andre mengatakan, pergantian dirut Pertamina juga tidak tepat dilakukan saat ini. Hal itu karena sudah akan memasuki tahun politik. Menurut Andre jangan sampai pergantian posisi dirut Pertamina dijadikan agenda politik yang dapat menguntungkan pihak-pihak tertentu.
Andre memahami, belakangan ada banyak isu miring seputar Pertamina seperti kebakaran beberapa kilang. Dia menilai, musibah tersebut disebabkan karena fasilitas yang dimiliki Pertamina sudah tua dan butuh pembaruan. "Musibah itu bukan salah manajemen Pertamina. Dan pihak-pihak yang bertanggung jawab sudah dicopot," ucap Andre.
Pergantian Dirut Pertamina menjadi sorotan karena nama pengganti yang gencar disebut-sebut adalah mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, juga angkat suara terkait kabar Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menjadi Direktur Utama Pertamina.
Erick mengingatkan perubahan posisi di BUMN merupakan hal yang lumrah. "Saya rasa tour of duty bisa saja terjadi, tapi saya belum bisa mengkonfirmasi, kalau memang itu sudah ada keputusan. Sampai hari ini belum," ujar Erick di Jakarta, Jumat (21/7/2023).